Orang-orang Farisi yang amat terbiasa dengan tradisi baik itu, tidak tahan melihat murid-murid Yesus makan dengan tangan najis alias dengan tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu. Merekapun melontarkan kritik. Bukankah kritikan mereka beralasan dan positif? Mengapa Yesus marah dan balik mengecam mereka sebagai munafik?
Tampaknya bukan masalah cuci tangan yang membuat Yesus murka. Yang dikemukakan Yesus adalah soal prioritas. Yesus mengecam orang Farisi dan ahli-ahli Taurat karena mereka lebih mengutamakan adat istiadat yang lemah daripada perintah Allah yang utama. Perintah Allah untuk mengasihi sesama, khususnya yang misikin dan tak berdaya justru diabaikan.
Tuhan yang mahabaik, ingatkanlah aku senantiasa untuk mengutamakan perintahMu daripada aturan-aturan masnusia yang kurang berarti. Amin.