Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Mengasihi Allah dan Sesama

Mengasihi Allah dan Sesama

0

Jumat, 20 Agustus 2015
PW St. Pius X, Paus
Rut 1:1,3-6,14b-16,22; Mzm 146:5-10; Mat 22:34-40

Yesus Kristus bersabda, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

ITULAH rangkuman seluruh hukum dan perintah yang ditampilkan Yesus. Dasarnya ada dalam Kitab Ulangan  6:5 dan Imamat 19:18. Kita belajar tentang kasih Allah yang mengarahkan semua yang tindakan-Nya. Sesungguhnya, kasih-Nya adalah kudus, adil, dan murni sebab kasih-Nya selalu demi kebaikan, keberkatan dan pemberian diri dari pada penghancuran, kejahatan dan kematian. Itulah kasih sejati.

Yesus Kristus memberikan kepada kita perintah untuk mengasihi, menerima, dan memberikan hanya segala yang baik, penuh kasih, adil, dan murni serta menolak apa pun yang jahat, menghancurkan dan mematikan. Ia menghendaki kita mengasihi-Nya secara personal, dengan segenap hati, tanpa syarat dan kompromi.

Kasih sejati adalah pemberian diri kita demi kebaikan sesama. Kasih itu sepenuhnya terarah dan demi yang baik dari pada yang jahat, berakar pada kebenaran dan ketulusan Allah. Ia terarah demi kesejahteraan dan keberkatan untuk sesama. Tak ada di dalamnya dendam, kebencian, dan keangkuhan.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara menyembah Yesus Kristus,  kita belajar dari kasih-Nya yang tidak untuk menyenangkan diri sendiri, juga tidak berpusat pada diri sendiri, dan tidak bersifat posesif. Kasih Allah selalu menarik kita pada tahta kerahiman dan belas kasihan bukan kebencian dan dendam.

Tuhan Yesus Kristus, berilah kami kebebasan baru untuk mengasihi seperti Engkau mengasihi kami. Basuhlah hati kami dengan kasih-Mu dan kembangkan kami dalam iman dan harapan akan janji-Mu. Bantulah kami untuk memberikan diri dalam kemurahan hati sebagaimana Dikau bermurah hati kepada kami, kini dan selamanya. Amin

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version