Bacaan 1: Ef 1:15-23
Injil: Luk 12:8-12
Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia memang memiliki keterbatasan. Terutama dalam mengenal-Nya dengan benar. Namun demikian, manusia diberikan akal dan budi untuk mampu mengenal-Nya secara maksimal.
Sebagai orang beriman, saya percaya bahwa Kitab Suci adalah Firman Tuhan dan merupakan pewahyuan akan diri-Nya, janji-Nya, dan kehendak-Nya. Jadi tidak ada kata lain, untuk mengenal Allah hanya dengan jalan membaca Kitab Suci.
Dalam hal ini, Tuhan Yesus menjadikannya semakin jelas dalam Kitab Suci.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6).
Dengan mengenal Allah, kita akan semakin memahami tujuan hidup manusia, yaitu hidup kekal.
Namun manusia tidak akan mampu mengenali-Nya dengan kekuatan sendiri, manusia perlu Roh Kudus. Dia yang akan menuntun kita kepada Allah yang benar.
Roh Kudus adalah Pribadi Allah Ketiga, maka siapa saja yang menghujat-Nya sama dengan menghujat Allah dan dosanya tidak terampuni.
“…tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.”
Roh Kudus juga akan membimbing umat-Nya dalam menghadapi setiap masalah di dunia.
Untuk itulah Rasul Paulus senantiasa mendoakan jemaat (dalam bacaan hari ini, jemaat Efesus) agar diberikan rahmat untuk mengenal-Nya dengan benar:
“Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.”
Dengan mengenal-Nya melalui Kristus maka kita juga akan memahami betapa:
- Kaya kemuliaan yang ditentukan bagi umat-Nya
- Hebat kuasa yang diberikan kepada umat-Nya
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Pesan hari ini
Berdoalah pada Tuhan agar diberikan hikmat untuk mengenal-Nya dengan benar. Mengenal Allah dengan benar akan menghasilkan buah-buah yang baik dalam sikap, perilaku serta perbuatan hidup yang benar pula.
“Roh kudus berarti kuasa Yesus yang tak terlihat, kudus karena Ia adalah kudus.”