Home BERITA Mengetuk Pintu Tuhan

Mengetuk Pintu Tuhan

0
Ilustrasi: Buka warung jualan makan-minum. (Ist)

Renungan Harian
Rabu, 7 Oktober 2021
PW. SP. Maria Ratu Rosario
Bacaan I: Mal. 3: 14-4: 2a
Injil: Luk. 11: 5-13
 
“SAAT anak-anak sudah tidur, aku ngajak ngobrol isteriku. Aku menyampaikan niatku untuk gabung ke ojol (ojek online). Isteriku spontan tidak setuju karena dia malu dengan tetangga dan teman-temannya.

Aku menjelaskan bahwa ini adalah pilihan yang bisa kita tempuh agar dapur kita tetap ngebul. Kalau memikirkan malu, maka keluarga tidak akan makan lagi.

Memang kami masih punya sedikit tabungan, tetapi pasti akan habis. Isteriku mengatakan bahwa kami harus memperbanyak doa agar situasi segera pulih dan aku dapat bekerja.

Doa yang sungguh-sungguh  pasti Tuhan akan memberi jalan. Aku mengatakan bahwa dengan bekerja adalah salah satu cara untuk menemukan jalan itu.

Setelah pembicaraan yang amat panjang, isteriku setuju meski aku tahu pilihan ini berat bagi dia.
 
Jadilah aku seorang driver ojol. Sehari aku pulang membawa uang kadang seratus ribu, kadang lima puluh ribu, ada kalanya dapat tiga ratus ribu bahkan kadang tidak dapat sama sekali.

Aku bersyukur dengan apa yang kuterima, meski sedikit tetapi bisa untuk makan sehari-hari.

Suatu malam isteriku mengatakan bahwa dirinya akan jualan kopi, gorengan dan masakan untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga.

Aku terkejut dengan niatnya, maka aku menegaskan apakah dirinya tidak malu. Dia mengatakan bahwa ini cara untuk mengetuk-ngetuk pintu agar dibukakan jalan. Aku bersyukur dengan niat isteriku.

Isteriku mengatakan mungkin dengan jualan seperti itu tidak akan memberi keuntungan banyak banyak tetapi minimal kami bisa ikut makan.
 
Puji Tuhan, seiring berjalannya waktu warung kopi isteriku semakin ramai bahkan sering mendapatkan pesanan nasi bungkus. Karena semakin sibuk maka isteriku memintaku untuk berhenti jadi driver ojol dan membantunya berjualan.

Aku setuju membantu isteriku sehingga kami berdua mengelola warung. Ternyata inilah jalan yang diberikan Tuhan untuk keluarga kami. Warung kami yang kecil sekarang sudah menjadi besar, banyak pelanggan sehingga hampir setiap hari selalu ada pesanan.

Untuk memenuhi kebutuhan warung maka kami mempekerjakan dua orang untuk membantu.
 
“Syukur kepada Allah ya Mas, akhirnya Tuhan mendengarkan doa-doa kita. Tidak henti-hentinya kita mengetuk-ngetuk pintu Tuhan dengan doa dan kerja keras kita. Ternyata mengetuk pintu harus dengan keringat dan air mata ya mas,” kata isteriku.

Aku tidak bisa berkata-kata selain aku hanya memeluk istriku dan mengucap syukur,” seorang bapak membagikan kisahnya.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Lukas, Tuhan selalu menyediakan rahmat dan berkat-Nya bagi mereka yang meminta kepada-Nya.

“Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
 
Bagaimana dengan aku? Dengan cara apa aku meminta kepada Tuhan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version