Home BERITA Menghadapi Dosa dan Kekacauan

Menghadapi Dosa dan Kekacauan

0
Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni, by Vatican News

SURAT Yohanes berbicara tentang Allah yang adalah benar (righteous). Di sana terkandung juga keadilan dan kebijaksanaan. Lurus dan murni.

Bila Allah itu benar, lurus, adil, dan bijaksana, semua orang yang melakukan hal-hal itu lahir dari Allah. Mereka disebut anak-anak Allah.

Kelak mereka akan melihat Allah muka dengan muka. Percaya akan hal ini, mereka melakukan yang murni (pure) atau suci. Suci itu juga berarti utuh dan teratur.

Mereka yang tidak suci (berdosa) tidak mengenal aturan (lawlesness). Memang, dosa itu mengakibatkan konflik, kekacauan, dan segala yang tidak teratur. Mereka yang hidup dalam dosa mengalami konflik dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesamanya.

Dosa hanya bisa dihapuskan oleh yang murni dan suci. Orang tidak bisa membersihkan lantai dengan sapu yang kotor. Tuhan Allah mengutus Putera-Nya sebagai tanda kasih-Nya yang terbesar (Yohanes 3:16). Dialah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1: 29).

Pertama-tama, Dia memurnikan manusia dari dosa, konflik, dan ketidakteraturan, sehingga orang menikmati damai. Lewat sengsara dan wafat-Nya, Dia mendamaikan manusia dengan Allah.

Mereka yang percaya kepada Allah lewat Sang Putera dijadikan anak-anak Allah. Mereka yang tinggal di dalam Dia tidak akan berbuat dosa, karena dosa tidak bisa berada bersama Allah, sumber kekudusan.

Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan dosa. Tandanya adalah bahwa konflik dan ketidakteraturan ada di mana-mana seperti dalam keluarga, negara, dan dunia. Konflik dan perang itu menimbulkan kecemasan.

Orang-orang yang disebut anak-anak Allah itu dipanggil untuk menjadi utusan-Nya; melakukan yang benar, adil, lurus, dan bijaksana.

Dengan demikian, mereka menghadapi dosa dan kekacauan di dunia.

Selasa, 3 Januari 2023

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version