Home LUMBUNG GAGASAN Mensinergikan Gereja dan Bebek: Rezeki Datang dari Kandang Bebek (2)

Mensinergikan Gereja dan Bebek: Rezeki Datang dari Kandang Bebek (2)

0
Ilustrasi by ist

DARI pembicaraan dengan beberapa teman yang pernah beternak bebek petelur, hasil yang cukup nyata baru kelihatan apabila bebek yang dipelihara minimum 2.000 (dua ribu) ekor. Itu kalau memakai “rumus” perhitungan sebagai berikut :

Dari beberapa buku Beternak Bebek, yang antara lain dapat diperoleh misalnya di Toko Buku Gramedia, dikatakan bahwa apabila peternakan bebek dikelola secara intensif dan profesional, bebek petelur dalam setahun dapat bertelur rata-rata sebanyak 70% (bahkan bisa sampai 80%), atau sekitar 252 butir per tahun atau 21 butir/bulan.

Menghitung telur

Kita andaikan jumlah bebek yang diternakkan adalah 2.000 ekor (yaitu jumlah minimum untuk bisa mendapatkan untung yang signifikan).

Begitu pula diandaikan, produksi rata-rata per bulan 15 butir telur/ekor. Dalam satu bulan peternak akan memperoleh hasil 15 butir telur X 2.000 = 30.000 butir telur/bulan.

Apabila satu butir telur dihargai Rp900, maka setiap bulan peternak akan memperoleh  pemasukan uang sebesar: Rp900 X 30.000 = Rp27.000.000,–

Dalam satu tahun (11 bulan bertelur) peternak akan memperoleh 11 x Rp27.000.000 = Rp297.000.000,– (dua ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah).

Selanjutnya, setelah dua tahun masa bertelur, bebek tersebut menjadi bebek potong.

Tahapan Usaha

1.   Untuk 2.000 ekor bebek perlu disiapkan lahan (idealnya) 2.000m2, dengan peruntukan: Untuk pemeliharaan secara intensif perlu 1.000 m2 lahan khusus untuk kandang yang meliputi : kandang untuk tidur (dan bertelur), pelataran, dan kolam untuk bermain.

Setiap kandang maksimum untuk 100 ekor bebek, jadi perlu 20 kandang

Luas kandang untuk 100 ekor bebek adalah 50 m2 (kandang = 3 X 5 m2 = 15 m2, pelataran 4,5 X 5 m2 = 22,5 m2, kolam 2,5 X 5 m2 = 12,5 m2).

2.   Selain untuk kandang, juga diperlukan 200 m2 lahan untuk rumah karyawan / penjaga, gudang pakan/obat-obatan, peralatan, tempat penampungan telur baru dan telur siap jual, pompa air dan rumah genset.

3.   Perlu disediakan kandang lain untuk DOD (day old ducks) berikut segala perlengkapan-nya, untuk persiapan regenerasi bebek yang nantinya purna tugas bertelur.

4.   Disiapkan juga lahan untuk tempat pembuangan limbah

Penyiapan biaya

1.  Harga bebek siap bertelur sekitar Rp40.000/ekor.

Harga beli untuk 2.000 ekor bebek = Rp80.000.000.

2.  Pembangunan 20 kandang dan pagar keliling kandang (dari bambu) = Rp20.000.000.

3.  Pembangunan rumah karyawan, gudang, peralatan/perlengkapan = Rp.50.000.000.

4.  Penyediaan pakan (dedak, ikan, deaunan) dan obat-obatan setahun = Rp.18.000.000.

5.  Upah 3 (tiga) karyawan harian (hanya pada jam tertentu saja) @ Rp350.000/bulan; total setahun = Rp12.600.000.

6.  Safety factor (cadangan untuk biaya tak terduga) = Rp19.400.000.

Catatan: biaya untuk pengembangan DOD dilaksanakan pada tahun ke-2.

Total pengeluaran modal usaha tahun pertama = Rp200.000.000 dapat diupayakan dari beberapa investor yang mempunyai dana nganggur, sedangkan biaya untuk pemakaian lahan diperhitungkan sebesar 40% (empat puluh persen) dari keuntungan bersih akhir tahun (setelah diperhitungkan hak-hak investor), dan sewa pemakaian lahan baru diperhitungkan pada tahun kedua (dengan Surat Perjanjian khusus).

Perkiraan keuntungan

*   Dari perhitungan di atas, perkiraan keuntungan tahun pertama sebesar  Rp97.000.000;

*   Pada tahun ke-2, pengeluaran tidak lagi sebesar tahun pertama, hanya kurang lebih sebesar Rp105.250.000, meliputi:

1.  Penyediaan pakan (dedak, ikan, daun-daunan) dan obat-obatan setahun = Rp25.000.000, termasuk untuk pengembangan DOD.

2.  Upah 5 (lima) karyawan harian (hanya pada jam tertentu saja) @ Rp400.000/bulan, total setahun = Rp24.000.000.

3.  Sewa 2.000 m2 lahan (tidur) R.37.500.000 (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk penyewaan selama 5 (lima) tahun.

4.  Pembelian 2.500 ekor DOD @ Rp7.500= Rp18.750.000 untuk regenerasi bebek petelur.

Perkiraan keuntungan tahun ke-2 sebesar Rp191.750.000 ditambah Rp40.000.000 berasal dari penjualan 2.000 ekor bebek afkiran, dan beberapa juta rupiah lagi dari kelebihan bebek regenerasi yang menjadi bebek petelur.

*   Setiap tahun keuntungan akan semakin bertambah, begitu juga skala usahanya juga bisa semakin diperbesar.

Dengan demikian penduduk setempat juga akan diuntungkan dengan cara menjadi bagian dari team pemasaran telur bebek, didampingi dan dibina agar telur yang dipasarkannya mempunyai nilai lebih sehingga memperoleh segment pasar yang luas dan setia.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version