Mentertawakan Tuhan Yesus?

0
Tetawa

Bacaan 1: Hos. 2:13,14b-15,18-19

Injil: Mat. 9:18-26

Tertawa adalah hal manusiawi dan tidak dilarang, bahkan tertawa itu sehat jika memang pada tempatnya dan merupakan reaksi saat melihat hal-hal lucu. Namun tertawa yang tidak pada tempatnya sungguh tidak baik bagi siapapun.

Orang yang mentertawakan karena tidak mampu membedakan hal-hal lucu dengan kemalangan adalah sungguh konyol. Peristiwa yang seharusnya membangkitkan empati malah ditertawakan.

Orang biasanya suka mentertawakan orang lain saat bergerombol atau keroyokan.

Bacaan injil hari ini menggambarkan situasi tersebut. Orang banyak mentertawakan Tuhan Yesus yang hendak menolong seorang ayah yang baru saja kehilangan anak kesayangannya. Orang itu menyadari kelemahannya sebagai manusia dan kehilangan kebahagiaan saat ditinggal mati anaknya.

Orang tersebut datang kepada Yesus karena ia percaya Yesus sumber kehidupan dan senantiasa memberikan hidup.

“Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur.”

Namun tindakan pertolongan yang akan dilakukan-Nya malah ditertawakan orang banyak, sehingga mereka semua diusir.

Yesus masuk ke rumahnya dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu (hidup).

Sama seperti iman seorang ayah tersebut, dalam bacaan hari ini kita juga menjumpai seorang perempuan yang sebetulnya sudah kehilangan kebahagiaan serta harapan namun masih memiliki iman yang kuat.

“Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” katanya.

Yesus memuji iman perempuan itu,

“Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” 

Dan sembuhlah perempuan itu.

Bangsa Israel sering “mentertawakan” Allah dengan cara menyelingkuhi-Nya lewat persembahan kepada Baal. Namun Ia tetap setia. Penulis Kitab Hosea menggambarkan hubungan antara Allah dengan Bangsa Israel seolah seperti sebuah hubungan perkawinan.

Allah menawarkan pengampunan sebagai bukti kasih-Nya. Pengampunan “seorang suami” yang setia terhadap istri yang berulang kali menyelingkuhi hingga sang istri menyadari betapa ia dicintai tanpa syarat.

“Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.”

Demikian sabda-Nya

Pesan hari ini

Apakah aku juga sering mentertawakan Tuhan Yesus saat ia mau menolongku?

Aku sering tidak setia pada Tuhan Yesus, namun Ia tetap setia padaku.

“Apa pun yang kamu tertawakan pada orang lain, tertawakan dirimu sendiri.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version