Home BERITA Mentransformasikan Kelemahan Menjadi Kekuatan

Mentransformasikan Kelemahan Menjadi Kekuatan

0
Bertransformasi

Bacaan 1: Kel 2:1-15a

Injil: Mat 11:20-24

Sejak pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia maka dunia kerja mengalami keguncangan. Satu persatu perusahaan baik besar dan kecil bertumbangan. Pandemi seolah menjadi penghancur dan pelemah dunia saat itu.

Banyak orang kehilangan pekerjaan dan tidak tahu harus berbuat apa.

Disaat mengalami kelemahan dan tekanan hebat, kadang banyak inovasi muncul menjadi kekuatan baru.

Salah satunya adalah transformasi digital, mempermudah berbagai kegiatan manusia di muka bumi. Semua kemudahan tersedia, seperti mencari produk melalui fasilitas pencarian dan sebagainya.

Contoh yang bertransformasi hebat adalah para pedagang pakaian di Tanah Abang, Mangga Dua dan sebagainya. Saat pandemi, daerah itu menjadi seperti kuburan karena sepinya dan pedagang tak tahu harus bagaimana (tidak boleh ada kerumunan).

Transaksi digital telah merubah cara berdagang mereka.

Banyak melakukan siaran “live steraming” untuk menjual produk, lalu barang dikirim dan dibayar secara transfer. Nyaris tidak ada lagi cara dagang tatap muka.

Tuhan Yesus mengecam kota-kota yang diberikan berkat menyaksikan dan mengalami berbagai mukjizat-Nya, yaitu Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Dari ketiganya, yang paling parah adalah Kapernaum karena di kota itu, Tuhan Yesus memiliki rumah tinggal.

“Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.”

Kapernaum, Khorazim dan Betsaida adalah kota-kota Yahudi, injil memang pertama-tama diturunkan kepada mereka lalu baru kepada bangsa-bangsa lain seperti Tirus, Sidon dan Sodom, yang dianggap kota-kota pendosa.

Kota-kota Yahudi itu sewajarnya lebih percaya dan mau bertobat, namun pada kenyataannya menolak percaya pada-Nya apalagi bertobat. Kota-kota “religius kuat” yang ternyata malah melemah.

Sebaliknya, Musa merupakan contoh manusia lemah. Saat masih bayi menjadi incaran pembunuhan genosida oleh Firaun. Oleh Allah, melalui ibu dan kakaknya yang merupakan warga Ibrani lemah di Mesir, serta Puteri Firaun yang tidak mengenal Allah, Musa diselamatkan.

Musa ditransformasi oleh Allah menjadi alat-Nya, menjadi orang kuat yang akan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.

Pesan hari ini

Khorazim, Betsaida dan Kapernaum sebagai wilayah Yahudi merasa kuat namun ternyata lemah.

Jangan pernah meremehkan kelemahanmu. Jika mau berubah, Allah sanggup mentransformasikanmu.

“Kesombongan akan menjadi kelemahan terbesarmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version