Home BERITA Merasa Berdosa Lantaran Batal ke Gereja

Merasa Berdosa Lantaran Batal ke Gereja

1
Penulis ikut berpartisipasi dalam Misa Vigili Paskah di Stasi Jemongko, Ilustrasi: Paroki Kuala Dua, Sanggau, Kalbar. (Br. Sera OFM)

BAPERAN-BAcaan PERmenungan hariAN.

Jumat, 19 November 2021.

Tema: Kekuatan cinta.

  • 1 Mak. 4: 36-37, 52-59.
  • Luk 19: 45-48.

PERAYAAN adalah sesuatu yang dikenang dengan gembira. Hidup akan membawa berkah dengan melihat kembali kenangan-kenangan masa lalu.

Bukankah hidup seperti sebuah album?

Di dalamnya tersimpan begitu banyak kenangan yang melegakan.

Kita, manusia mampu belajar dari pengalaman masa lalu, kendati itu kadang keliru dan gelap. Di antara rimbunan yang menghimpit, ia tetap bisa mencari celah untuk bernafas dan menggapai terang.

Petuah dan kebajikan leluhur bisa menjadi tiang penjaga kehidupan; sejenak bersandar dari kelelahan.

  • Dirimu lebih berharga dari kegagalanmu.
  • Hatimu lebih mulia daripada luka yang menyayat.
  • Jiwamu tetap suci, karena bukan engkau yang memilikinya, tidak tercoreng dengan apa yang kau lakukan.
  • Jiwa dan hatimu adalah wadah suci tubuhmu.  Ia mempunyai gerak tersendiri. Ia menginspirasi dan menuntun tubuh di perjalanan hidup ini.

“Mo, saya merasa berdosa. Beberapa hari Minggu tidak ke gereja,” keluh seorang umat.

“Kenapa?”

“Terjadi, karena menunda-nunda waktu sehingga malah tidak sempat pergi. Karena ada pihak keluarga datang, jadi harus pergi menemani. Juga karena pekerjaan dan meeting di luar kota. Mungkin, ada alasan lain, tetapi nyatanya saya tidak ke gereja,” terangnya.

“Mengapa engkau sebut itu dosa?”

“Kan ada perintah: Kuduskanlah hari Tuhan,” jawabnya gelagapan.

“Bagaimana dengan suara hatimu saat itu?”

“Awalnya sih memang ada urusan yang tidak bisa dihindari. Lalu saya memutuskan untuk pergi misa  sore saja.

Sore hari, saya ingin ke gereja tapi anak-anak lamban bergerak. Menyita waktu untuk mandi, berpakaian dan lain-lain. Waktunya mepet dan kami akan terlambat. Batallah. Ada sedikit kejengkelan kemarahan.

Kadang merasa capai dan hari Minggu adalah hari keluarga. Hari untuk bersantai dan menghangatkan hubungan keluarga. Dan kemudian tidak ke gereja

Tetapi yang pasti, saya kurang konsisten dalam hidup iman saya. Mengabaikan banyak hal,” terangnya jelas.

“Nah inilah kesadaran yang baik. Bukan kategori dosa.”

“Lalu gimana, apakah tidak ke gereja dengan alasan masuk akal itu tidak dosa?” tanyanya kepo.

Lewat Sakramen Baptis, Engkau adalah anak Allah. Di dalam hatimu, Allah dapat engkau jumpai.

Allah juga dapat dialami dalam diri orang-orang yang kecil.

Identifikasi Allah yang dinyatakan kepada kita. Lih. Mt. 25: 35.

Jadi masalahnya bukan soal dosa dan tidak. Tetapi apakah aku menyadari bahwa seluruh keberadaanku -bahkan apa yang kumiliki, minimal tubuh ini- adalah kediaman Allah.

“Bukankah manusia itu berdosa?”

“Betul. Kita diciptakan sebagai manusia. Kadang tempatnya yang salah dan tidak ada yang sempurna. Proses menjadi dan berkembang kearah kebaikan itulah perjuangannya. Dan kadang kita terkulai.”

Ke gereja bersama merupakan ungkapan dimensi sosial kita, berjumpa dan berkumpul bersama. Di dalam kebersamaan itu, kita bersyukur atas anugerah iman dan kehidupan.

Kita persembahkan juga kebaikan yang kita bagikan kepada sesama.

Itulah cara murid Tuhan bertindak.

Gereja adalah gerakan kasih bagi sesama. Memang kita butuh gedung untuk berdoa bersama dengan segala perlengkapan.

Namun tidak ada artinya, bila kita kita tidak mengungkapkan kebaikan dalam kebersamaan.

Minimal bersama keluarga kita.

Kita adalah murid-murid Tuhan, bait kudus-Nya. Keluarga itu bait Allah, Gereja kecil, kumpulan pribadi-pribadi yang mengikat dan terikat dalam Tuhan untuk mengasihi.

Kitab Makabe bersaksi, “Maka meniarap segenap rakyat dan sujud menyembah serta melambungkan lagu pujian ke surga, kepada Yang memberikan hasil baik kepada mereka.” ay 55.

Dan Yesus meneguhkan, “Rumah-Ku adalah rumah doa.” ay 46 a.

“Oh begitu ya? Paham Mo.”

Tuhan, ajari dan mampukan aku berjalan bersama menuju pada-Mu. Amin.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version