Home BERITA Merasa Bosan Dikasihi

Merasa Bosan Dikasihi

0
Ilustrasi: Bosan. (Ist)


SUATU
hari, seorang umat bertanya kepadaku, “Romo sudah berapa tahun menjadi imam?”

Aku jawab, “Lebih dari 30 tahun.”

Ia bertanya lagi, “Sudah mempersembahkan misa berapa kali?”

Jawabku, “Yang jelas, sudah banyak sekali. Tidak mencatat.”

Belum puas atas jawabanku, ia bertanya lagi, “Tidak bosan, Romo? Mengulang hal yang sama tiap hari?”

Jawabku, “Apakah kamu bosan dengan kekasihmu?”

Ia terdiam.

Ada begitu banyak orang yang merasa bosan merayakan ekaristi. Setiap kali mesti pergi misa, hatinya terbebani.

Ada banyak alasan.

Salah satu penyebab utama adalah tidak memahami kekayaan yang terkandung di dalamnya. Sebagian orang menghadiri misa sebagai penonton. Menjadi “outsider” dan pengamat.

Seorang pengamat tidak pernah merasakan dan mengalami keindahan yang diamatinya. Dia selalu mengambil jarak dan memandang yang diamati sebagai objek. Sedang orang yang melibatkan diri di dalamnya akan menikmati indahnya kegiatan itu.

Ekaristi itu perayaan yang sungguh kaya dan mendalam. Di sana, Tuhan Yesus memberikan kasih dan diri-Nya (Tubuh dan Darah-Nya) kepada mereka yang dikasihi-Nya. Mereka yang peka akan kasih-Nya tidak akan pernah merasa bosan menyambut-Nya.

Memang, merayakan ekaristi menuntut iman. Setiap kali merayakannya orang dituntut untuk membarui imannya. Tanpa iman, perayaan itu merosot menjadi rutinitas yang hambar.

Perayaan Ekaristi itu kesempatan indah bagi orang yang ingin mengalami kasih-Nya. Mereka yang pernah mengalami dikasihi selalu ingin merasakannya lagi.

Mungkinkah orang merasa bosan dikasihi?

Jumat, 6 Mei 2022

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version