Home BERITA Merayakan 70, 60, 50, 40, 25 Tahun sebagai Jesuit bersama Pater Jenderal...

Merayakan 70, 60, 50, 40, 25 Tahun sebagai Jesuit bersama Pater Jenderal Arturo Sosa Abascal SJ

0
Misa peringatan HUT sebagai Jesuit bersama Pater Jenderal Arturo Sosa Abascal SJ di Auditorium Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. (Ist)

AUDITORIUM Universitas Sanata Dharma (USD) di Yogyakarta hari Rabu siang tanggal 12 Juli 2017. Di sini berlangsung perayaan sederhana memperingati saudara-saudara kami  dalam Serikat Jesus yang di tahun 2017 ini  merayakan pesta hidup bhakti mereka sebagai Jesuit.

Mereka yang berpesta memperingati HUT-nya sebagai Jesuit selama kurun waktu berikut ini 70 tahun, 60 tahun, 50 tahun, 40 tahun, dan 25 tahun.

Kali ini, perayaan sederhana memperingati hidup bhakti mereka sebagai Jesuit itu dilaksanakan dalam perayaan ekaristi bersama Pater Jenderal Arturo Sosa Abascal SJ. Perayaan ekaristi itu mengadopsi tema “Bertolak ke Tempat yang Dalam”.

Misa bersama Pater Jenderal dan para jesuit yubilaris di Auditorium Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pater Provinsial SJ Provindo Romo Petrus Sunu Hardiyanta SJ mengungkap kegembiraannya bahwa di tengah perayaan beberapa Yubilaris Jesuit anggota Provindo ini ada kehadiran ‘orang penting’ dari Generalat SJ di Roma: Superior Generalis alias Pater Jenderal SJ Arturo Sosa Abascal SJ.

Pemimpin Umum SJ ini kebetulan tengah melakukan ‘kunjungan kerja’ ke Serikat Yesus Provinsi Indonesia (SJ Provindo).

Yang datang menghadiri perayaan ekaristi  ini bukan hanya para yubilaris saja,  melainkan juga para novis SJ dari Novisiat SJ Girisonta. Mereka  ikut “diboyong” keluar rumah dan pergi ke Auditorium USD Yogyakarta. Sebelumnya, Pater Jenderal telah mengadakan pertemuan khusus dengan para skolastik dan novis SJ di tempat yang sama.

Dalam acara ini, hadir tak kurang 800-an orang, baik para Jesuit Provindo maupun mitra karya mereka di berbagai lembaga atau lingkup pekerjaan dimana para Jesuit bekerja bersama kaum awam.

Baca juga:

Pater Jenderal SJ Arturo Sosa Abascal SJ memberi komuni kepada Kardinal Julius Darmaatmadja SJ.

Satu unit pengutusan

Dalam homilinya berdasarkan Injil Matius 10:1-4, Pater Jenderal menggarisbawahi kenyataan bahwa ada begitu banyak orang telah diutus ke berbagai medan karya yang berbeda-beda. Itulah pengalaman para rasul di zaman Gereja Perdana: mereka itu berjumlah 12 orang, masing-masing dengan karakter berbeda-beda, namun menjadi ‘satu komunitas’, satu ‘unit pengutusan’.

“Bacaan Injil hari ini bisa menjadi cerminan bagi kita semua. Keanekaragaman itu adalah sekaligus rahmat namun juga menjadi tantangan,” ungkap Pater Jenderal.

Menghadapi kenyataan itu, kata Pater Jenderal, “Kita semua diajak untuk senantiasa mau bekerjasama dengan Tuhan –Sang Pengutus – yang senantiasa mengajak kita bersatupadu, bekerja bersama dan bersama-sama. Apa yang telah dipersatukan Tuhan dalam Serikat itu hendaknya  jangan sampai tercerai berai,” ungkap mantan Provinsial SJ Provinsi Venezuela di kawasan Amerika Latin ini.

“Apakah kita mempercayai orang dengan atau kepada siapa kita ini bekerja? Bagaimana kita ini berupaya memperkuat jalinan ikatan personal antar Nostri? Apakah kita ini mempersepsi komunitas Jesuit itu semata-mata mirip ‘rumah inap bersama’,” kata Pater Jenderal.

Pater Jenderal SJ Arturo Sosa Abascal memimpin perayaan ekaristi.

“Rasanya jangan sampai menjadi seperti itu, karena kita sebagai Jesuit harus menyediakan ‘ruang dan waktu’ bagi Nostri, mengajak mereka berbicara dari hati ke hati sebagai sesama Jesuit, mengenal mereka lebih dalam. Ini semua perlu kita lakukan agar tugas pengutusan kita berjalan lebih intens,” ungkapnya.

“Kalau kita tak berhasil menjadikan masing-masing Nostri ini sebagai sebuah komunitas iman, maka kita pun gagal menjadikan diri kita sebagai satu unit pengutusan yang ideal,” tandasnya.

Noster atau dalam bentuk jamaknya menjadi Nostri adalah kata sifat dalam bahasa Latin yang artinya “kami” atau “kita”.

Nostri adalah terminologi khas Jesuit untuk menyebut sesama anggota Serikat Jesus.

Pater Jenderal Jesuit Arturo Sosa Abascal SJ memeluk erat Pastor James Bharataputra SJ, Jesuit India yang telah berkarya di Indonesia selama 40 tahun lebih.

Misionaris India yang sudah 40 tahun di Indonesia

Pada kesempatan ini, Pater Jenderal memeluk erat Pastor James Bharataputra SJ, seorang pastor Jesuit asal  India yang telah bekerja lebih dari 40 tahun sebagai misionaris di Indonesia. Mula-mula, Pater James ini berkarya di Bumi Rencong Aceh, namun kemudian ‘terusir’ dan kini sudah puluhan tahun lamanya berhasil merintis karya pastoral di Medan, Sumatera Utara.

Pater James Bhartaputra SJ adalah pendiri Gereja St. Maria Velangkanni di Medan.

Usai perayaan ekaristi, semua undangan berikut para yubilaris diajak menikmati suguhan makan siang di pekarangan Sanata Dharma. Mereka makan siang,  sembari menikmati hidangan di bawah naungan rindangnya pohon beringin.

Pohon beringin di pekarangan Sanata Dharma ini ditanam oleh Presiden RI pertama: Ir.  Soekarno.

Usai makan-siang, berlangsunglah acara  ramah-tamah. Aneka pertunjukan hiburan berupa tampilan musik gamelan Supra (Soegijpranata) oleh para murid SMA Loyola Semarang. Beberapa tarian juga muncul di panggung oleh para pengisi acara lainnya.

PS:

  • Naskah ini aslinya berbahasa Inggris dan sengaja ditulis sebagai konsumsi bahan publikasi  bagi Jesuit Conference of Asia-Pacific.
  • Redaksi Sesawi.Net kemudian mengerjakan naskah ini untuk para pembaca sekalian disertai editing seperlunya.

Kredit foto: Paul dan Ardi.

 

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version