INI adalah kisah Paskahku.
Teriknya matahari tak tertahankan panasnya oleh hembusan angin yang kian merekah, meski malam telah dibasahi oleh rintikan hujan deras dan jalanan telah berlumpur. Lajunya motor membawaku tiba di Kampung Aris.
Kedatanganku telah disambut dengan kesunyian suasana dan keademan Kampung Aris. Sebab para penghuninya sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Entah di ladang, sawah atau lainnya. Namun kesunyian itu terisi dengan suasana game ala kampung dari para penghibur kecil dengan berumur sekitar 3-6 tahun.
Waktu tempuh dari Singkawang menuju lokasi stasi dengan naik sepeda motor kurang lebih dua jam.
Kebahagiaan yang mereka ciptakan membuat suasana kampung terlihat sedikit diramaikan. Terutama permainan yang ditonjolkan itu tak terlihat pada para bocil seusia mereka yang berada di kota.
Di bawah sinar matahari yang panas, namun adem karena suasana kampung yang masih terlihat alami telah membuatku dan Saudara Darma -OMK dari stasi lain- memberikan diri. Dengan mengajak anak-anak yang tengah bermain untuk pergi dan mencari bunga-bunga di hutan sekitarnya dan kemudian siap untuk mendekorasi gereja.
Hal ini terjadi sebagai bentuk persiapan kami untuk merayakan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Semangat anak-anak kecil membawa semangat baru bagiku untuk pelayanan Paskah bersama mereka; terutama perayaan Malam Paskah dan Minggu Paskah. Semangat anak-anak kecil itu nyata. Karena mereka telah memberikan tenaga. Dengan membantu mencarikan bunga, membersihkan gereja yang terlihat sedikit kotor di lantai keramik gereja.
Latihan menyanyi dulu sebelum ibadat
Ibadat Sabda Malam Paskah (Vigili) dilakukan pukul 18:00. Waktu yang kian bergerak. Terlihat sedikit demi sedikit, umat mulai berdatangan untuk merayakan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Namun untuk memulai semuanya, saya berinisiatif untuk membantu mempersiapkan dengan mengajari lagu-lagu yang tepat untuk dinyanyikan dan jawaban-jawaban liturgi pada proses ibadat.
Dengan inisiatif sendiri, saya mengajak umat berlatih bernyanyi agar perayaan Ibadat Malam Paskah terlihat meriah. Setidaknya bisa seperti yang ada pada stasi-stasi lainnya.
Dengan kesederhanaan yang ada dan proses liturgi yang juga sederhana, kami membawa perayaan Ibadat Malam Paskah bisa berlangsung dengan penuh semangat. Disertai keceriaan serta penghayatan iman akan kebangkitan Kristus menjadi mendalam.
Sebelum perayaan Ibadat Sabda berlangsung, saya berusaha melatih umat yang hadir. Terutama petugas-petugasnya agar bisa mempersiapkan diri dengan baik. Juga lagu-lagu pun dinyanyikan dengan sukacita, karena Kristus telah bangkit agar umat-Nya selamat.
100 Katolik
Umat Stasi Aris hampir 100% adalah Katolik. Semangat antusiasme umat sungguh sangat luar biasa. Sangat terasakan, ketika saya mencoba mengajak mereka untuk memulai ibadat. Antara lain dengan berlatih bersama tentang jawaban-jawaban yang harus ditanggapi umat, ketika ibadat mulai berlangsung. Mulai dari proses api unggun sampai dengan berkat penutup. Semua berjalan dengan baik, dari malam Paskah hingga Ibadat Hari Minggu Paskah.
Refleksi
Pelayanan pastoral kepada umat harus dilakukan dengan ketulusan hati yang mendalam. Ini agar umat dalam menghayati imannya kepada Kristus pun semakin besar dan berkembang. Terutama pelayanan pastoral pada umat yang masih tinggal di wilayah pedalaman-pedalaman.
Kekurangan tenaga pastoral menjadi salah satu kendala dalam pelayanan pastoral. Demikian kata Pastor Paroki Singkawang Romo Yoseph OFMCap. Namun pelayanan yang diberikan dengan hati yang tulus bisa membawa semangat bagi umat. Untuk terus-menerus memajukan kehidupan beriman dengan baik.
Artinya kekurangan pengetahuan akan imam Kristiani umat bukan merupakan masalah berat lagi, jika pelayanan itu dilakukan dengan hati yang tulus. Seorang pemimpin umat harus memulai sesuatu yang baru agar umatnya berkembang. Hal ini telah dilakukan oleh pastor paroki kepada umatnya.
Semoga kebangkitan Yesus Kristus memberi semangat baru bagi semua orang. Amin.
terima kasih banyak untuk admin media Sesawi.net
Lanjutkan fr
siap