Home BERITA Merenungkam Keluarga Kudus

Merenungkam Keluarga Kudus

0
Keluarga Kudus

AMAT sedikit yang dapat diketahui tentang suka duka kehidupan keluarga kudus Nazaret.

Injil Matius 2: 13-15.19-23 dan Lukas 2: 41-52 menampilkan tantangan yang dihadapi keluarga kudus ini. Tidak ada cerita sukacita tentang kehidupan mereka.

Lukas mencatat bahwa sekembali dari Yerusalem bersama kedua orangtua-Nya “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan Ia makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Lukas 2: 52).

Tentang keluarga kudus di Nazaret, kita dapat merenungkan hal-hal berikut.

Pertama, keluarga ini hidup dalam keheningan. Bukan berarti tanpa suara, melainkan tidak banyak diekspos. Keheningan itu memungkinkan mereka mendengarkan kehendak Tuhan.

Kedua, mereka bekerja sebagaimana keluarga pada umumnya. Yusuf memenuhi kebutuhan mereka sebagai tukang kayu. Bukankah Yesus dikenal sebagai anak tukang kayu (Matius 13: 55)? Dengan bekerja Yusuf mengambil bagian dalam karya Tuhan dan dengan itu menyucikan keluarganya.

Ketiga, Yesus lahir dan tumbuh dalam keluarga. Yusuf dan Maria tampak sebagai orangtua yang bertanggungjawab. Mereka melindungi anaknya dari bahaya (Matius 2: 13-15) dan mencari-Nya ketika hilang (Lukas 2: 48).

Yesus sebagai manusia yang melaksanakan kehendak Bapa-Nya tentu menaati juga perintah Tuhan. Dia menghormati kedua orangtua-Nya (Sirakh 3: 2-6.12-14).

Memulai hidup-Nya dalam keluarga yang sederhana, Yesus kelak menjadi orang yang dekat dengan rakyat biasa. Dia lebih banyak berkarya di kalangan orang kecil, miskin, lapar, dan tersingkir. Dia memahami keadaan mereka.

Akhirnya, kehadiran Yesus dalam keluarga kudus Nazaret menjadi tanda nyata bahwa Dia menguduskan semua keluarga. Dalam suka dukanya setiap keluarga dapat berdoa kepada-Nya. Niscaya Dia akan mengabulkan doa-doa itu.

Jumat, 30 Desember 2022
Pesta Keluarga Kudus

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version