Home BERITA Mgr. Aloysius Sudarso SCJ Berkati Taman Devosi Maria Mater Dei di Kota...

Mgr. Aloysius Sudarso SCJ Berkati Taman Devosi Maria Mater Dei di Kota Palembang

0
Prosesi pemberkatan Taman Doa Devosi Mater Dei di Kota Palembang oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ bersama Rm Antonius Yuswito SCJ (Pastor Paroki), Rm Alex Sapto Dwi Handoko SCJ (Provinsial)

HARI Sabtu (25/3/2017), sekitar pukul 17.00 WIB, sekian banyaknya umat sudah mulai memadati Gereja St Fransiskus de Sales (Sanfrades) Palembang. Tak hanya umat dari paroki setempat, tetapi nampak hadir juga umat dari beberapa paroki lain di Kota Palembang. Mereka ingin bersama-sama merayakan perayaan Ekaristi dan pemberkatan Taman Devosi Maria Mater Dei yang baru selesai dibangun.

Bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita, Taman Devosi Maria Mater Dei yang bakal menjadi salah satu destinasi rohani para peziarah di Kota Palembang ini diberkati. Tepat pukul 17.30 wib, Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso SCJ yang didampingi oleh Rm Antonius Yuswito SCJ (Pastor Paroki), Rm Alex Sapto Dwi Handoko SCJ (Propinsial SCJ) serta 8 imam lainnya dan Diakon Anggoro SCJ berarak bersama para petugas liturgi lainnya memasuki Gereja Sanfrades untuk memulai perayaan Ekaristi.

Dalam homilinya, Bapa Uskup menggarisbawahi peran penting Maria dalam sejarah keselamatan manusia. Maria dipilih oleh Allah untuk turut membawa sukacita bagi manusia.

“Tuhan seakan-akan jatuh cinta pada manusia melalui Bunda Maria. Seperti bapak-ibu jatuh cinta. Malaikat diutus-Nya pada Maria untuk menyampaikan kabar sukacita itu. Kepada Maria, malaikat berkata: ‘Salam hai engkau yang diberkati.’ Itulah ungkapan Allah melalui malaikat. Artinya Allah sungguh mencintai Maria. Maria sungguh diberkati. Maria dipilih oleh Allah,” ungkap Mgr. Aloysius Sudarso SCJ.

Bapa Uskup mengungkapkan bahwa kesiapsediaan Maria dalam menjawab kehendak Tuhan itu menjadi berkat bagi manusia.

“Ia diangkat menjadi ibu bagi kita semua. Kesederhanaan Maria memungkinkan Allah melahirkan Tuhan di dunia. Kesederhanaan Maria inilah yang dipakai Allah untuk memunculkan hal-hal besar kepada manusia, yakni karya keselamatan. Melalui peristiwa ini, Allah mengangkat derajat manusia dengan hadir sendiri sebagai seorang manusia, yakni Yesus Kristus,” papar uskup kelahiran Klepu, DIY, 12 Desember 1945 ini.

Meneladan penyerahan diri Maria

Dalam homilinya, Bapa Uskup juga sedikit menyinggung pengalaman rohaninya bersama Bunda Maria. “Kalau saya mengatakan hidup saya, pada hari ini saya merayakan 23 tahun ditahbiskan menjadi uskup. Saya ditahbiskan pada hari raya ini juga. Saya juga berprasetya pada Hari Raya Maria diangkat ke Surga bulan Agustus. Maria mengajar saya pada Yesus,” ungkap Bapak Uskup.

Perlu diketahui bahwa sebagai anggota Kongregasi SCJ, Mgr Aloysius Sudarso SCJ mengikrarkan prasetya membiaranya pada 15 Agustus 1966. Dan ia di tahbiskan sebagai uskup pada 25 Maret 1994. Kedua peristiwa itu terjadi pada hari raya Maria. Barangkali inilah juga yang mendasari motto pelayanannya sebagai uskup, yakni Tuus servus sum ego (Aku ini hamba-Mu).

“Kita bersyukur atas Bunda Maria yang rela menanggapi panggilan Tuhan dengan sukacita. Dan akhirnya membawa sukacita pula bagi seluruh Gereja. Kita bersyukur sebagai Gereja karena diberi seorang ibu yang dipilih oleh Allah. Kita tidak pernah merasa sendirian. Begitu banyak peran Maria dalam hidup kita,” ungkap Bapa Uskup.

Menimba anggur baru

Dalam homilinya, Bapa Uskup juga bersyukur atas Taman Devosi Maria Mater Dei yang baru. Baginya, taman devosi ini akan menjadi tempat yang menghantar keluarga-keluarga untuk terus menimba rahmat Tuhan melalui doa-doa bersama Bunda Maria. Mater Dei sendiri merupakan gelar yang diberikan Gereja kepada Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan.

“Hari ini dalam rangka merayakan Kabar Sukacita, juga kita bersyukur atas Taman Devosi yang baru ini, di mana Maria ditempatkan. Maria akan menghantar keluarga-keluarga untuk berdoa kepada Yesus. Gereja Katolik sangat menghormati Maria sebagai ibu. Maria sebagai ibu tidak pernah berhenti memberi anggur yang baru kepada keluarga-keluarga. Semoga semua orang yang berdoa dengan perantaraan Bunda Maria akan mengalami sukacita,” harap Mgr Aloysius Sudarso SCJ.

Prosesi dan pemberkatan

Usai perayaan Ekaristi seluruh umat mengikuti prosesi perarakan patung Bunda Maria dari dalam gereja menuju ke Taman Devosi. Sebelum perarakan dimulai, umat terlebih dahulu keluar dari gereja dan berbaris di luar gereja dengan menyalakan lilin. Suasana begitu khitmat dan pemandangan begitu indah dengan cahaya lilin yang dibawa umat.

Diiringi dengan rangkaian doa Rosario, patung Bunda Maria diarak dari dalam gereja dan berkeliling di lingkungan gereja, dan pada akhirnya ditempatkan di Taman Devosi Maria Mater Dei.

Setelah ditempatkan,  pemain seksofonDidiek SSS, melambungkan pujian Ave Maria dengan iringan saksofonnya. Usai Taman Devosi diberkati oleh Mgr Aloysius Sudarso SCJ, adik kandung  almarhum Embong Raharjo ini lalu berduet dengan putrinya, Lourdes Callista, melambungkan lagu Ave Ave (di Lourdes di Gua). Didiek SSS memainkan saksofon, sementara Callista memainkan flute diselingi dengan bernyanyi.

Setelah rangkaian upacara pemberkatan Taman Devosi Maria Mater Dei selesai, umat masih nampak memadati Taman Devosi. Ada yang berdoa, ada pula yang berfoto ria.

Tempat-tempat ziarah di sekitar Palembang

Diberkatinya Taman Devosi Maria Mater Dei pada 25 Maret 2017 ini menambah pilihan destinasi ziarah di Kota Empek-empek ini. Berada tak jauh dari pusat kota Palembang, Taman Devosi ini dapat dengan mudah dikunjungi. Taman Devosi ini berada di kompleks Gereja Paroki St Fransiskus de Sales (Jl Urip Sumoharjo 14 Palembang), sekitar 7 Km (kurang lebih 20 menit) dari Jembatan Ampera yang adalah salah satu ikon Kota Palembang.

Dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Anda dapat menempuhnya sekitar 30 menit dengan menggunakan jasa taksi (jarak tempuh 16 km).

Taman Devosi Maria Mater Dei ini juga tak jauh dari Taman Jalan Salib dan Gua Maria Paroki St Petrus Sako Kenten yang berjarak sekitar 5,7 KM (kurang lebih 15 menit perjalanan). Taman Jalan Salib ini baru diresmikan beberapa tahun lalu. Patung-patung yang hidup dan taman yang apik membuat nyaman untuk berdoa bagi para peziarah. Ditambah lagi dengan bentuk bangunan gereja yang unik, akan semakin memperkaya pengalaman peziarahan di Kota Empek-Empek ini.

Selain itu, masih ada satu tempat ziarah yang bisa Anda kunjungi, yakni Gua Maria “Rosa Mystica” Podomoro Km 18 yang berada di wilayah pelayanan Paroki Santo Stefanus Palembang. Gua Maria ini terletak sekitar 15 KM dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan berada di desa Sukamoro, Banyu Asin.

Untuk ke sana, Anda bisa melalui Jalan Lintas Sumatera (Jl. Palembang – Jambi). Ada juga tempat penginapan yang sering juga dipakai sebagai tempat retret di sekitar lokasi Gua Maria “Rosa Mystica”).

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version