Home BERITA Mgr. Alphonse Sowada Membangun Agats Asmat melalui Pengembangan Seni Budaya (1)

Mgr. Alphonse Sowada Membangun Agats Asmat melalui Pengembangan Seni Budaya (1)

0
Mgr Alphonse Sowada di Museum Asmat di Agats (Mathias Hariyadi)

BERUNTUNGLAH Keuskupan Agats di Papua yang waktu itu baru saja terbentuk langsung memiliki uskup baru bernama Mgr. Alphonsus Augustus Sowada OSC. Beliau tidak saja seorang imam dan kemudian menjadi Uskup Agats yang melayani umat katolik etnis Asmat di pedalaman Papua ini.

Lebih dari itu, Mgr. Alphonsus A. Sowada juga secara profesional adalah seorang antropolog.

Meski mengemban jabatan sebagai imam dan Uskup Diosis Agats, namun  minatnya yang sangat besar akan seluk-beluk hidup manusia dari sudut pandang kemanusiaannya justru menjadi modal sangat penting untuk membangun Keuskupan Agats dan melayani umat katolik Asmat di pedalaman Papua ini.

Kalau seni ukir bernilai tinggi hasil karya umat Asmat ini sampai dikenal luas, tentu saja ada orang-orang ‘penting’ yang mengukir sejarah hingga kemudian kebudayaan Asmat bisa goes international.

Mengekspose budaya tinggi Asmat

Mgr. Alphonsus A. Sowada OSC –seorang anthropolog—yang punya mimpi besar untuk mengenalkan budaya tinggi masyarakat Asmat itu bisa sampai keluar dari “wilayah sempit” hanya di teritorial Agats di Papua.

Sebuah pameran seni budaya Asmat pun berhasil digelar di Bentara Budaya Jakarta atas sponsor utama Kompas.

Dua orang ‘penting’ ikut berjasa dalam pameran perdana mengekspose budaya tinggi seni ukir dan patung Asmat hasil produksi tanah Agats di Papua ini.

Selain Kompas yang menjadi sponsor utama, pameran itu berhasil diselenggarakan karena kerja keras Istiarto, waktu itu masih seorang imam OSC dan berkarya lama di Keuskupan Agats, dan orang di balik layar:  Mgr. Alphonsus Sowada OSC.

Pameran seni ukir Asmat berhasil terselenggara di Bentara Budaya Jakarta sebanyak dua kali.

Sukses ini memicu perhatian para pejabat Orde Baru waktu itu dan Cendana hingga kemudian banyak seniman Asmat diboyong oleh Ketua MPR waktu itu alm. Jenderal (Purn.) Kharis Suhud dan Mbak Tutut mengikuti pameran ke Eropa dan Amerika Serikat.

Istiarto –kini dosen di sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah— dan Erik Sarkol adalah dua saksi penting dari kisah sukses almarhum Mgr. Alphonsus A. Sowada OSC memperkenalkan budaya tinggi suku Asmat ke dunia luar dan masyarakat internasional.

Erik Sarkol ini menjadi kurator utama Museum Pengembangan Budaya Asmat yang terletak persis di depan Kompleks Keuskupan Agats.  (Bersambung)

Photo credit: Foto peringatan pesta imamat Mgr. Alphonsus Sowada OSC dalam bingkai pigura di Museum Pengembangan Budaya Asmat di Agats, Papua (Mathias Hariyadi)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version