SETIAP komisi di Keuskupan Atambua diharapkan sungguh bekerja dan membangun sistem kerja sama agar program yang direncanakan dan dilaksanakan memberi hasil maksimal.
“Para agen pastoral sepatutnya membangun sistem kerja sehingga bisa berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Banyak kegiatan bisa macet jika agen pastoral tidak bergerak. Fungsikan sistem kerja dengan baik,”ujar Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr dalam rapat koordinasi (rakor) komisi-komisi di Aula pertemuan Lalian Tolu, Atambua, Kamis, (2/6/2016).
Mgr. Domi menyebutkan, data pastoral hendaknya dipahami dengan baik. Seperti dalam Komisi Pendidikan, tujuan utama dalam pendidikan, sasarannya untuk membangun manusia secara utuh.
“Kejar kualitas pendidik. Kecerdasan tidak ditentukan dari ijazah yang didapat tapi dalam proses pencerdasan dan kecakapan hidup, logika kerja serta membentuk kualitas mental dan karakter diri,”ujar Mgr. Domi.
Monsinyur juga berharap meski sumber daya terbatas, kreativitas bisa jadi tak terbatas. “Jika semangat kerja dibangun dan sistem koordinasi dijalin, pasti program bisa berjalan pasti dari setiap komisi,”ujar sang uskup di hadapan para ketua dan sekretaris komisi.
Sementara itu, Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua, RD Yohanes Pillis menyebutkan, rakor yang diadakan di tengah tahun ini sangat penting. “Dengan evaluasi tahunan ini, kita bisa melihat kinerja. Apa berhasil atau tidak? Tentu ada kendala namun tetap ada usaha untuk memberi dampak positif dalam karya pastoral,”ujar RD Yohanes yang juga pengajar di seminari menengah.
