Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr membuka pekan pameran ekonomi kreatif di lapangan depan Istana Keuskupan Atambua, (Senin, 9/9/2022). Pembukaan kegiatan ini diawali dengan pemukulan gong dan disaksikan oleh hadirin dan undangan.
Dalam sambutanya singkatnya Uskup Dominikus melihat begitu besar upaya pengembangan ekonomi kreatit di tengah umat. Melalui pameran ini dilihat ada daya juang yang menghasilkan sesuatu dan ia pun mengapresiasi kegiatan pameran di Keuskupan ini.
“Keuskupan Atambua menyelenggarakan kegiatan pameran ini yang ke-10. Konsepnya hanya untuk menarik aspek produktifitas dari keuangan. Pameran ekonomi kreatif bertitik tolak dari kenyataan ini,” ucapnya.
Kata Mgr. Dominikus, uang harus bisa beranak prodak. Ini konsep sederhana dari Keuskupan. Juga lebih lanjut ia mengatakan banyak belajar dari pihak lain termasuk pemerintah dalam upaya pengembangan produktifitas karya.
“Mari kita membangun daerah ini dan uang dipakai untuk mendorong, memacu dan memicu produktifitas usaha yang bernilai pemberdayaan,” katanya lebih lanjut.
Secara spontan ia mengatakan lebih lanjut bahwa jangan hanya ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), tapi perlu Kartu Indonesia Kerja ( KIK). Ini yang belum ada dan menjadi pekerjaan rumah untuk dipikirkan terus bersama pemerintah.
“Kita sudah ada Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan sebagainya dan kurang diperhatikan kartu Indoensia Kerja (KIK). Dan kegiatan pameran ini arahnya ke sana yakni berjuang untuk peningkatan kesejahteraan hidup,” imbuhnya lagi.
Ketua panitia, Romo Leonardus Asuk, Pr dalam pembukaan kegiatan menjelaskan tentang keterlibatan Paroki-Paroki di wilayah Keuskupan Atambua dan lembaga pemerintah setempat. Ia menyampaikan tujuan kegiatan ini sebagai doronngan dan dukungan bagi umat untuk membangun serta mengembangkan usaha produktifitasnya.
“Pameran yang diselenggarakan sebagai dorongan bagi umat untuk membangun usaha prokdutifitasnya demi penigkatan kesejahteraan hidup,” kata Praeses Seminari Menengah Lalian ini.
Hadir dalam pameran ini Bupati Belu, Bupati Timor Tengah Utara dan Asisten III Kabupaten Malaka serta undangan lainnya.
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, mengapresia atas terseleggaranya pameran sepekan ini. Baginya usaha produktifitas harus didukung pemerintah agar masyarakat makin memiliki semangat untuk bertumbah dan berkembang lebih baik. Harapannya agar kerja sama Gereja dan pemerintah tetap dibangun untuk pengembangan ekonomi ke depan.
“Kerja sama Gereja dan pemerintah harus tetap dibangun untuk peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat demi kesejahateraan hidup,” tutur Taolin.
Dalam pameran ini ditampilkan beragam jenis usaha produktif umat berupa pameran makanan lokal dan usaha lain yang sangat beragam dan menarik minat para pengunjung. Juga pameran ini selingi dengan malam budaya dengan suguhan menarik dan sangat memanjakan mata para pengunjung.*