HARI Kamis tanggal 29 Juli 2021 telah berlangsung dengan lancar prosesi tahbisan Uskup Keuskupan Sibolga yang baru: Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga di Gereja St. Theresia Lisieux Katedral Sibolga.
Bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama adalah Ketua KWI Ignatius Kardinal Suharyo. Bersama tiga uskup lainnya yakni:
- Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap (Keuskupan Agung Medan);
- Mgr. Yohanes Harun Yuwono (Keuskupan Agung Palembang sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Tanjungkarang);
- Sekjen KWI Mgr. Anton Subianto Bunjamin OSC (Keuskupan Bandung).
Ketua dan Sekjen KWI tiba di Sibolga hari Rabu dengan penerbangan langsung Jakarta-Silangit. Sedangkan, Mgr. Sipayung dari Medan dan Mgr. Harun Yuwono melakukan perjalanan darat dengan kendaraan menuju Sibolga.
Hari Rabu (28/7/2021) berlangsunglah acara Salve Agung di mana Mgr. Anton Subianto OSC memberkati seluruh perangkat insignia Keuskupan Sibolga.
Nuntio Dubes Vatikan untuk RI Mgr. Piero Pioppo kali ini berhalangan hadir.
Uskup ketiga
Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga menjadi uskup ketiga untuk Keuskupan Sibolga.
Uskup pertama Keuskupan Sibolga yang kemudian diangkat menjadi Uskup Keuskupan Agung Medan dan kemudian “mudik” kembali ke Keuskupan Sibolga dalam kapasitasnya sebagai Administrator Apostilik adalah almarhum Mgr. Anicetus B. Sinaga OFMCap.
Ia meninggal dunia karena terpapar Covid-19 dan menjadi uskup pertama di Indonesia yang meninggal karena coronavirus.
Uskup kedua Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap meninggal dunia karena serangan jantung.
Kedunya adalah uskup dari Ordo Fransiskan Kapusin (OFMCap). Dengan demikian, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga menjadi uskup pertama Keuskupan Sibolga yang berasal dari non OFMCap.
Mgr. Sinaga adalah imam diosesan.
Prokes ketat hanya 50 undangan
Setelah mengalami dua kali penundaan karena peraturan pemerintah mengenai pembatasan sosial jelang Lebaran di bulan Mei dan kemudian Mgr. Sinaga malah terpapar Covid-19 pertengah Juli 2021.
Maka, hari Kamis lalu menjadi hari bahagia bagi segenap umat Keuskupan Sibolga yang masuk di wilayah administratif pemerintahan Provinsi Sumatera Utara.
Tahbisan episkopal Mgr. Sinaga hanya dihadiri kurang lebih 50 orang undangan sangat terbatas. Itu pun dilakukan dengan prokes ketat.
Yang menarik, Uskup Penahbis Utama Ignatius Kardinal Suharyo mengajak umat menyanyi bersama lagu nasional Rayuan Pohon Kelapa.
Prioritas kerja
Dua hari pasca tahbisan episkopalnya, Uskup Keuskupan Sibolga Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga menjawab Sesawi.Net.
Bicara tentang beberapa hal yang akan menjadi prioritas kerjanya untuk masa mendatang jangka pendek.
Berikut ini beberapa hal yang akan menjadi perhatian utamanya.
“Sebenarnya, untuk langkah awal ini, saya masih akan mengikuti program-program pastoral yang memang sudah ada sebelumnya. Sambil pelan2-pelan membenahi organ-organ yang ada di Kuria Keuskupan Sibolga,” tulis Mgr. Sinaga menjawab Sesawi.Net.
Yang dimaksud pembenahan organ-organ Kuria Keuskupan Sibolga itu antara lain sebagai berikut:
- Organ Badan Keuskupan seperti Dewan Imam, Kolegium Konsultores, Dewan Pastoral, dan Dewan Keuangan.
- Organ Personal seperti jabatan dan persona untuk pos pemangku tugas dan tanggungjawab sebagai Vikjen, Ekonom, Sekretaris, Pengarsipan (Notarius), Dekanus/Vikep, dan Vikaris Episkopal Tarekat/Religius.
“Inilah yang mendesak harus segera dilakukan dalam waktu dekat,” kata Mgr. Sinaga.
Menata ulang perangkat kerja
Kepada Sesawi.Net, Uskup Keuskupan Sibolga Mgr. Sinaga juga bicara tentang program melihat kembali job description setiap Organ Keuskupan dan Organ Personal.
“Siapa tahu masih ada yang perlu pembenahan, revisi atau penyempurnaan,” paparnya.
“Berikutnya adalah program ingin menyempurnakan tenaga-tenaga pastoral yang ada di paroki, komisi, biro, dan lembaga,” tambahnya.
Dialog dan kerjasama inkusif dan konstruktif
Setelah menerima tahbisan episkopalnya sebagai Uskup Keuskupan Sibolga, Mgr. Sinaga akan langsung bergerak cepat.
Dalam hal ini adalah upayanya membina hubungan baik, dialog konstruktif dan inklusif dengan para pemimpin lintas agama dan perangkat lokal pemerintah daerah tingkat kabupaten dan provinsi.
Juga membina kontak dan hubungan baik dengan para pemuka masyarakat lokal.
“Kami akan tetap membagun jaringan kerja sama dgn pemerintah dan tokoh agama dan masyarakat. Ini dilakukan dgn berkunjung dan silahturahmi kepada lembaga-lembaga itu,” papar Mgr. Sinaga.
Pengembangan kapasitas
Berkaitan dengan kebijakan pastoral, tambah Mgr. Sinaga, Keuskupan Sibolga masih akan tetap melanjutkan gerak pastoral yang sudah dirumuskan pendahu kami.
“Itu ada dalam dokumen Sinode Keuskupan Sibolga I dan II. Arah pastoralnya Gereja yang mandiri, solider, dan membebaskan,” jelasnya.
“Seiring dengan hal itu, saya juga akan mengusahan pendidikan lanjut baik formal dan informal bagi imam-iman diosesan. Ini semua demi kualitas pelayanan pastoral ke depan,” tandasnya. (Berlanjut)
Ref: Msgr. Sinaga installed as new bishop of the diocese of Sibolga