SAYA termasuk salah satu teman seangkatan Uskup baru Keuskupan Malang: Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm saat kami bersama-sama sekolah di SMAK St. Albertus Malang yang lebih dikenal sebagai SMA Dempo.
Seingat saya, ketika itu Pid –panggilan mudanya– mulai bergabung dengan kami dan baru masuk SMA Dempo Malang di kelas 2. Itu terjadi, lantaran sekolah Seminari Menengah Marianum di Lawang –di luar kota Malang arah Surabaya– ditutup. Karenanya, semua murid Seminari Menengah Marianym di Lawang yang telah ditutup itu harus pindah dan meneruskan sekolahnya di SMA St. Albertus Dempo.
Baca juga:
- Apa dan Siapa Uskup Baru Keuskupan Malang: Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm
- Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm: Gereja Mewartakan Injil sebagai Budaya Anti Radikalisme
Mgr. Pid masuk Seminari Menengah Marianum di Lawang sejak lulus SD tahun 1968 dan selama empat tahun mengalami pendidikan di seminari menengah.
Menonjol sejak belia
Seingat saya, sejak awal Mgr. Pid sangat menonjol kepemimpinannya. Contohnya di bidang olahraga sebagaimana setiap teman Seminari selalu diarahkan mengembangkan kekuatan masing-masing individu sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Mgr. Pidyarto sangat gemar olahraga; mulai sepakbola sampai pingpong. Namun karena Mgr. Pid masuk dalam barisan ‘anak seminari’ (seminaris), maka Mgr. Pid tidak banyak bergaul dengan kami –anak-anak SMA St. Albertus Dempo lainnya di luar jam-jam sekolah.
40 tahun tidak berkontak
Setelah hampir 40 tahun terpisahkan oleh waktu dan jarak namun hanya bisa menikmati karya-karya tulis Mgr. Pid di beberapa publikasi, akhirnya teknologi komunikasi berhasil mempertemukan kami kembali di jagad maya. Sejak itu, di antara kami mulai terjalin komunikasi yang intensif bersama teman-teman seangkatan alumni SMA St. Albertus Dempo Malang.
Bulan Mei 2016 lalu, saya sempat berjumpa di Jakarta sebelum Mgr. Pid ke Roma untuk sebuah urusan.
Pada hemat saya, sebagai imam dan pribadi Karmelit, Mgr. Pid tetap menjaga sosoknya sebagai pastor yang rendah hati, suka senyum, selalu menyapa serta mendoakan kami teman-temannya. Keramahan dan semangatnya berkawan masih beliau hayati bahkan setelah diumumkan telah diangkat Vatikan menjadi Uskup Dioses Malang.
Pada reuni SMA Dempo pada bulan Agustus 2016 lalu, kami teman-teman seangkatan dengan suka hati menyapanya sebagai Monsinyur Gaul.
Selamat berkarya Mgr. Pid untuk Keuskupan Malang dan Gereja Katolik Indonesia.