“SAYA tahu siapa kalian, tapi mohon maaf, saya lupa nama kalian semua,” itu sapaan Uskup Diosis Purwokerto Mgr. Julianus Sunarka SJ saat kami temui di Biara Susteran CB di Salemba Tengah, Kamis tanggal 21 Januari 2916 pagi, persis sehari sebelum akhirnya beliau diizinkan para dokter untuk boleh pulang kembali ke Purwokerto.
Mgr. Julianus Sunarka menjelaskan beberapa hal tentang penyakit yang beliau derita sejak mulai dirawat di RS Sint Carolus pertengahan November 2015 hingga pertengahan Januari 2016 ini.
- Memori mengalami kekacauan. Beliau menerangkan, memori sebelum tahun 1995 masih berfungsi bagus. “Saya masih ingat betul siapa kawan, kenalan, atau hal-hal yang terjadi sebelum tahun 1995,” katanya menjelaskan kepada Sesawi.Net yang mengunjungi beliau di kamar sederhana di Susteran CB Salemba Tengah. “Tapi, memori mulai 1996 hingga tahun ini, banyak yang kacau dan hilang. Bahkan, saya malah tidak ingat nama-nama pastorku sendiri di Keuskupan Purwokerto,” ujarnya lebih lanjut seraya mengalami kesulitan ketika menyebut nama salah satu imam diosesan Keuskupan Purwokerto yang sebentar lagi akan menjabat sebagai Ekonom Keuskupan.
- Tumor kecil di bagian hati (lever). Setelah menjalani sebuah tindakan medis, tumor kecil itu sudah semakin kecil. “Saya perlu minum air putih sebanyak mungkin agar ‘kotoran’ isi perut saya semakin bersih,” ujarnya mantap.
Dengan rawatan intensif selama hampir dua bulan terakhir ini, Mgr. Julianus Sunarka mengaku hepi besok boleh pulang kembali ke Purwokerto.
