INI kisah di balik penunjukan Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah berkenan menunjuk Mgr. Paulinus Yan Olla MSF menjadi Uskup Terpilih Keuskupan Tanjung Selor di Kaltara (Kalimantan Utara).
Mgr. Dr. Paulinus Yan Olla MSF tiba-tiba menerima informasi bahwa beliau dipanggil ke Jakarta untuk segera menemui Yang Mulia Duta Besar Vatikan untuk RI Mgr. Piero Pioppo. Akhirnya, Mgr. Paulinus terbang ke Jakarta dan terjadilah pertemuan itu di Kedubes Vatikan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, hari Kamis 15 Februari 2018.
Mereka berdua makan siang bersama. Baru sesudahnya, Mgr. Paulinus baru diberitahu mengenai keputusan Bapa Suci Paus Fransiskus atas penunjukannya sebagai Uskup Terpilih Keuskupan Tanjung Selor, Kaltara.
http://www.sesawi.net/2018/02/22/mereka-bicara-tentang-mgr-paulinus-yan-olla-msf-3/
Menjawab “Ya” di Kapel
Oleh Nuntio Dubes Vatikan untuk RI, Mgr. Paulinus Yan Olla MSF diminta segera menimbang-nimbang diri atas penunjukan itu dan diwajibkan bisa segera memberi keputusan menjawab pengutusan mulia dari Bapa Suci menjadi Uskup Diosis Tanjung Selor.
Mereka berdua lalu berdoa di kapel Kedubes Vatikan di Jakarta. Usai berdoa bersama, Mgr. Yan Olla MSF memberi jawaban “Ya” dan menyatakan diri siap melaksanakan keputusan Bapa Suci Paus Fransiskus atas dirinya. Hal itu dia sampaikan secara lisan kepada Nuntio.
Menjalankan tugas biasa
Usai pertemuan singkat tersebut, beliau langsung pulang ke Malang dan menjalankan tugas sehari-hari tanpa ada kesan telah terjadi ‘hal tidak biasa’ pada dirinya usai bertemu Nuntio di Jakarta.
Rentang waktu dari saat penunjukkan tanggal 15 Februari lalu sampai resmi diumumkan pada hari Kamis 22 Februari 2018 pukul 18.00 WIB, beliau masih berkesempatan hadir pada perayaan Hari Pernikahan Sedunia di Gereja St. Andreas Tidar Malang.
Beliau menjadi imam konselebran bersama Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.
Beliau juga masih hadir memimpin rapat anggota pengurus Komisi Keluarga Keuskupan Malang dimana beliau menjadi ketuanya.
Pada hari-hari penantian itu, beliau juga masih aktif mengajar di STFT Widya Sasana Malang, terus membimbing skripsi empat mahasiswa S1, dan membimbing tesis beberapa mahasiswa S2. (Berlanjut)