Home BERITA Mind, Body and Soul: Pasti Bisa

Mind, Body and Soul: Pasti Bisa

0
Ilustrasi - Manusia hidup. (Ist)

Puncta 05.12.22
Senin Adven II
Lukas 5: 17-26

MINGGU Adven kedua ini digunakan oleh Pengurus Dewan Pastoral Paroki Cawas untuk pembekalan bagi anggota baru. Mas Bebet Darmawan mengajak kami semua untuk mengembangkan hal-hal positif dalam pikiran.

“Menanamkan nilai-nilai positif dalam pikiran kita itu penting,” katanya.

“Pikiran positif akan membawa energi positif baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitar kita,” lanjutnya.

Jika dalam pikiran ada nilai positif, badan dan jiwa kita akan menularkan menjadi energi positif bagi dunia sekitar kita. Begitu pula sebaliknya, jika pikiran kita negatif, maka dunia sekitar juga akan terpengeruh ikut menjadi negatif.

Ada banyak latihan diberikan agar nilai-nilai positif itu tumbuh dalam diri setiap pengurus dewan. Dengan demikian kita bisa bekerjasama saling menguatkan dalam pelayanan.

Latihan yang paling seru adalah firewalk atau berjalan di atas api.

Kita diajak untuk berani melangkah menghadapi berbagai ketakutan dan kesulitan. Dengan yakin dan percaya kita bisa, harus bisa dan pasti bisa menghadapi tantangan dan kesulitan dalam pelayanan.

Seperti berjalan di atas api, jika kita yakin bisa, pasti kita dapat mengatasinya.

Yesus menjumpai seorang lumpuh yang diangkat oleh beberapa orang untuk disembuhkan. Tantangan tidak sedikit; kerumunan orang banyak yang menghalangi mereka, kemauan untuk bersinergi atau bekerjasama, medan yang sulit dan penilaian negatif dari lingkungan sekitar.

Yesus sangat menghargai niat baik dan kerjasama mereka. Orang lumpuh itu digotong bersama-sama, dinaikkan ke atas atap rumah dan menjebolnya, menurunkannya tepat di depan kaki Yesus.

Kata Yesus kepada orang lumpuh itu, ”Hai saudara, dosamu sudah diampuni.”

Bagi orang zaman itu, kelumpuhan dianggap karena dosa kepada Allah. Maka Yesus langsung membebaskannya dari dosanya.

Namun hal ini menimbulkan keresahan bagi orang Farisi dan ahli Taurat. Siapa yang bisa mengampuni dosa selain Allah sendiri. Mereka menuduh Yesus menghujat Allah.

Namun Yesus menjawab keheranan mereka dengan menegaskan, “Tetapi supaya kalian tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,” lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah.”

Seketika itu juga bangunlah orang lumpuh itu di depan mereka. Semua orang takjub lalu memuliakan Allah.

“Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”

Orang-orang itu punya pikiran positif yaitu menolong si lumpuh. Niat itu diwujudkan dengan kerjasama atau gotong royong membawanya ke depan Yesus.

Niat atau pikiran baik berbuah tindakan yang baik. Tindakan yang baik menghasilkan buah yang baik yakni kesembuhan. Lebih dari itu, semua orang takjub lalu memuliakan Allah.

Mari kita menanamkan nilai-nilai positif dalam pikiran kita. Hal itu akan berpengaruh bagi body kita berupa tindakan positif.

Kalau kita melakukan hal yang positif maka dunia sekitarnya juga akan terpengaruh hal-hal yang positif.

Dengan berani berlari di atas perapian.
Kita bisa, harus bisa dan pasti bisa.
Menanam kebaikan akan berbuah kebaikan,
Kebaikan akan mengalir ke seluruh dunia.

Cawas, menebarkan kebaikan ke dunia sekitar….

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version