Home BERITA Minggu, 2 Maret 2025 Pohon yang Berbuah

Minggu, 2 Maret 2025 Pohon yang Berbuah

0
Ilustrasi - Buah pinang. (Ist)

Sir. 27:4-7.
Mzm. 92:2-3.13-14.15-16.
1Kor. 15:54-58.
Luk. 6:39-45.

SERING kali kita tidak dapat mengenali jenis sebuah pohon hanya dengan melihat batang dan daunnya. Kita baru mengetahui pohon itu dengan pasti setelah melihat buah yang dihasilkannya.

Pengalaman awal di Kalimantan mengajarkan hal ini dengan jelas. Saat pertama kali melihat sebuah pohon yang berbunga lebat di sepanjang batang dan dahannya, saya penasaran jenis pohon apakah itu. Namun, dua bulan kemudian, setelah melihat buah yang muncul, saya baru menyadari bahwa itu adalah pohon buah Rambai.

Demikian juga dengan hidup kita sebagai pengikut Kristus. Identitas dan kualitas hidup seorang pengikut Kristus tidak hanya ditentukan oleh apa yang tampak dari luar, seperti perkataan atau penampilan, tetapi terutama oleh buah yang dihasilkan dalam hidupnya.

Yesus sendiri berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Buah itu bisa berupa kasih, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, dan segala kebajikan yang mencerminkan Kristus dalam hidup kita.

Kita tidak cukup hanya sekadar menyatakan dirinya sebagai pengikut Kristus, tetapi harus membuktikannya dengan cara hidup yang menunjukkan kasih dan kemurahan hati.

Orang-orang di sekitar kita akan mengenali iman kita bukan hanya dari doa dan ibadah kita, tetapi juga dari bagaimana kita memperlakukan sesama, bagaimana kita bersikap dalam kesulitan, dan bagaimana kita tetap setia dalam kebenaran.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya.”

Perkataan ini mengingatkan kita bahwa kualitas hidup seseorang tidak dapat dipisahkan dari perbuatannya. Iman yang sejati selalu menghasilkan tindakan yang mencerminkan kasih dan kebenaran.

Seperti pohon yang sehat menghasilkan buah yang manis dan bergizi, demikian pula hati yang dipenuhi dengan kasih Kristus akan melahirkan sikap yang baik: kesabaran, kemurahan hati, kejujuran, dan kasih terhadap sesama.

Sebaliknya, hati yang dipenuhi dengan kebencian, iri hati, atau kesombongan akan terlihat dalam tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kita dipanggil bukan hanya untuk menjadi pohon yang indah dipandang, tetapi juga untuk menghasilkan buah yang berguna dan membangun.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah orang-orang di sekitarku dapat melihat kasih Kristus melalui perkataan dan perbuatanku?

Minggu, 2 Maret 2025

Sir. 27:4-7.
Mzm. 92:2-3.13-14.15-16.
1Kor. 15:54-58.
Luk. 6:39-45.

Pohon yang Berbuah

SERING kali kita tidak dapat mengenali jenis sebuah pohon hanya dengan melihat batang dan daunnya. Kita baru mengetahui pohon itu dengan pasti setelah melihat buah yang dihasilkannya.

Pengalaman awal di Kalimantan mengajarkan hal ini dengan jelas. Saat pertama kali melihat sebuah pohon yang berbunga lebat di sepanjang batang dan dahannya, saya penasaran jenis pohon apakah itu. Namun, dua bulan kemudian, setelah melihat buah yang muncul, saya baru menyadari bahwa itu adalah pohon buah Rambai.

Demikian juga dengan hidup kita sebagai pengikut Kristus. Identitas dan kualitas hidup seorang pengikut Kristus tidak hanya ditentukan oleh apa yang tampak dari luar, seperti perkataan atau penampilan, tetapi terutama oleh buah yang dihasilkan dalam hidupnya.

Yesus sendiri berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Buah itu bisa berupa kasih, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, dan segala kebajikan yang mencerminkan Kristus dalam hidup kita.

Kita tidak cukup hanya sekadar menyatakan dirinya sebagai pengikut Kristus, tetapi harus membuktikannya dengan cara hidup yang menunjukkan kasih dan kemurahan hati.

Orang-orang di sekitar kita akan mengenali iman kita bukan hanya dari doa dan ibadah kita, tetapi juga dari bagaimana kita memperlakukan sesama, bagaimana kita bersikap dalam kesulitan, dan bagaimana kita tetap setia dalam kebenaran.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya.”

Perkataan ini mengingatkan kita bahwa kualitas hidup seseorang tidak dapat dipisahkan dari perbuatannya. Iman yang sejati selalu menghasilkan tindakan yang mencerminkan kasih dan kebenaran.

Seperti pohon yang sehat menghasilkan buah yang manis dan bergizi, demikian pula hati yang dipenuhi dengan kasih Kristus akan melahirkan sikap yang baik: kesabaran, kemurahan hati, kejujuran, dan kasih terhadap sesama.

Sebaliknya, hati yang dipenuhi dengan kebencian, iri hati, atau kesombongan akan terlihat dalam tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kita dipanggil bukan hanya untuk menjadi pohon yang indah dipandang, tetapi juga untuk menghasilkan buah yang berguna dan membangun.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah orang-orang di sekitarku dapat melihat kasih Kristus melalui perkataan dan perbuatanku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version