Tujuh tahun yang lalu, tanggal 22 Februari 2005, pendiri CL Monsignor Luigi Giussani wafat. Dua hari kemudian di Katedral Duomo Milan, misa pemakamannya dipimpin oleh Kardinal Joseph Ratzinger, utusan pribadi Yohanes Paulus II dan perayaan ekaristi itu dia pimpin bersama Kardinal Dionigi Tettamanzi.
Beberapa tahun kemudian, Kardinal Ratzinger menjadi Paus Benediktus XVI.
Proses Beatifikasi dan Kanonisasi
Di akhir misa Hari Rabu Abu lalu, Don Julián Carrón mengumumkan bahwa dirinya telah menyerahkan sebuah dokumen permohonan pembukaan alasan beatifikasi dan kanonisasi Don Giussani kepada Uskup Agung Milan. Permohonan itu telah diserahkan beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Hari Peringatan dan Pesta Tahta Santo Petrus.
Dokumen itu telah diterima oleh Uskup Agung Milan – dimana Don Giussani lahir, hidup dan berkarya sebagai imam diosesan. Itu dilakukan sesuai dengan standar Konstitusi Apostolik Divinus Perfectionis Magister 25.I.1983, Normae servandae in inquisitionibus ab Episcopis faciendis in causis sanctorum 7.II.1983 no. 11-15 dan peraturan Instructio Sanctorum Mater, 17.V.2007, Bag II, Bab I, ayat. 25 no. 1 dan 2.
Sekarang tinggal menunggu keputusan Kardinal Angelo Scola yang juga menjadi teman pribadi Don Giussani untuk membuka “Penyelidikan Informasi Keuskupan tentang hidup, kebajikan dan reputasi kekudusan dari Monsignor Luigi Giussani”.
Ketika melansir berita gembira ini, Don Carrón berharap agar “Maria, Bunda pengharapan hidup membantu kita setiap hari agar menjadi layak menerima janji-janji Kristus dan rahmat berlimpah dalam pribadi karismatik don Giussani yang telah dan masih kita terima”.
Sejarah kelahiran CL
Don Giussani lahir di Desio, provinsi Milan tanggal 15 Oktober 1922 dan wafat di Milan tanggal 22 Februari 2005. Tanggal 26 Mei 1945 pada usia 23 tahun, Giussani ditahbiskan menjadi imam projo oleh Kardinal Schuster, tokoh bersejarah di Gereja Ambrosian. Selanjutnya dia tinggal di Seminari Venegono sebagai pengajar.
Awal dari mata pelajaran agama di Sekolah Menengah Atas “Berchet” di Milan adalah saat penting kelahiran gerakan yang kemudian bernama Comunione e Liberazione (CL). Don Giussani menjadi pengajar di sana selama 10 tahun sampai tahun 1964.
Reuni-reuni pertama anak-anak murid di bawah bimbingannya bernama Gioventù Studentesca (GS). Di tahun-tahun itu, Giussani memulai juga kegiatan informasi yang intensif yang dilakukannya di dalam dan di luar Gereja dengan perhatian kepada masalah pendidikan. Tahun 1964, dia menjadi dosen Pengenalan Teologi di Universitas Katolik Milan yang dijabatnya sampai tahun 1990.
Sekitar tahun 1969-1970 gerakan kaum muda yang dipimpinnya mengambil nama CL. Giussani menjabat sebagai Presiden Umum. Tanggal 11 Februari 1982 Konsili Apostolik Awam mengakui Fraternitas CL. Don Giussani menerima gelar Prelatus Kehormatan Kepausan dari Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1983.
Sampai saat ini CL telah tersebar di lebih dari 70 negara di dunia. Di Indonesia telah lahir Komunitas pertama di Kupang yang dipimpin oleh Pastor Leonardus Mali Pr. Komunitas CL Indonesia lahir berkat hadirnya sebuah komunitas kecil yang sejumlah anggotanya merupakan warga negara Italia di Jakarta.
*Penulis adalah anggota gerakan CL wilayah Lomellina, Italia.