BERIKUT ini, sejumlah foto di mana berlangsung Misa Paskah di sebuah ladang. Terjadi di sebuah lahan kosong di areal reksa pastoral Stasi St. Petrus Sungai Barang.
Lokasinya ada sejauh kurang lebih 40 km dari “pusat kota” stasi.
Stasi St. Petrus Sungai Barang merupakan satu dari sekian banyak stasi yang dikelola oleh Paroki Apau Kayan.
Misa Paskah 2022 di ladang ini sekaligus merupakan misa pembuka untuk mulai membuka ladang tahun ini.

Stasi paling terpencil di Keuskupan Tanjung Selor
Sekedar diketahui, Paroki Apau Kayan ini termasuk salah satu paroki paling “terpencil” di wilayah reksa pastoral Keuskupan Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Dari “pulau kecil” bernama Tarakan di Kaltara, Apau Kayan bisa dijangkau dengan penerbangan selama kurang lebih 45 menit. Tapi itu pun sangat tergantung dari cuaca dan ketersediaan pesawat angkut.
Bila tidak ada penerbangan karena berbagai hal teknis, maka satu-satunya akses dari Tarakan menuju Apau Kayan adalah melalui jalur darat.
Dan di jalur darat inilah, tantangan mental dan daya tahan fisik menjadi modal utama. Perjalanan menjadi tidak menentu karena harus “ke selatan” dulu (baca: ke wilayah Kaltim) dan baru kemudian jalan lagi ke “utara” (baca: wilayah Kaltara).
Total jenderal, perjalanan dari “pusat kota” di Tarakan atau Tanjung Selor menuju Apau Kayan bisa makan waktu 3-4 hari perjalanan.