ADA yang istimewa di dalam Kapel Susteran St. Ursula di Jl. Pos, Jakarta Pusat, pada hari Sabtu pagi tanggal 18 Februari 2017 pekan lalu. Di ujung depan kapel dengan arsitektur gotik ini sudah berkumpul sejumlah ibu penggiat KBKK (Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan). Dengan seragam motif putih-putih dengan selempang warna-warni, kaum perempuan lintas usia penggiat KBKK ini mengisi bangku untuk kelompok koor.
Di bagian tengah, sudah duduk manis sejumlah siswa SMA St. Ursula, lengkap dengan seragam khas mereka: baju putih dengan rok kotak-kotak dengan dominasi warna hijau. Di beberapa spot tempat duduk di bagian tengah sudah ada para penggiat KBKK lainnya yang tidak ikut dalam barisan kelompok koor. Mereka adalah dr. Liliana, Cik Evy, Bu Sisca Gazali, dr. Harris Mutiara bersama Jesswi, Pak Imam Tjahjono, dan lainnya.
Di barisan tengah, ada Bu Julia, Cik Sian, Cik Tina, Koh Yong dan teman saya Helena Yap, penggiat WKRI Paroki Kramat, dan Mas RB Agung Nugroho – Pemred Majalah Hidup.
Misa selebrasi di Kapel Susteran St. Ursula pada hari Sabtu pagi kemarin diadakan dalam rangka wujud syukur secara iman merayakan pesta HUT ke-16 tahun keberadaan KBKK. Bertindak sebagai selebran adalah Mgr. AM Sutrisnaatmaka MSF, moderator KBKK sekaligus Uskup Keuskupan Palangkaraya di Kalteng. Para imam yang ambil bagian dalam misa konselebrasi ini adalah Romo Bimo OFM (Fransiskan), Romo Titus Limngardi OFMConvent (Fransiskan Konventual), Romo Markus Nur Widipranoto Pr (Ketua Komisi Karya Misioner KWI), Romo Antonius Haryanto Pr (Sekretaris Komisi Kepemudaan KWI), dan Romo Barnabas Billy Ngongo CSsR (Redemptoris, pastor Paroki Cijantung).
Karena misa sederhana merayakan syukur secara iman ini diampu oleh para pastor dan seorang Uskup dari berbagai ordo/kongregasi, maka peristiwa sederhana di Kapel Susteran St. Ursula itu lalu saya sebut Misa Pelangi. Umat nya pun beragam: lintas usia, profesi, dan kelompok kategorial yang ada di Keuskupan Agung Jakarta.
Ternyata, kebhinekaan dalam Gereja Katolik itu juga indah. Seindah pelangi di cakrawala usai hujan mengguyur bumi.
