Puncta 4 Desember 2024
Rabu Adven 1
Matius 15: 29-37
DALAM banyak kelompok, agama, budaya, ilmu pengetahuan dan masyarakat angka tujuh adalah angka yang penting.
Di dalam Kitab Suci, kisah penciptaan mengalami kesempurnaanya pada hari ketujuh. Ada tujuh tahun masa kelaparan dan tujuh tahun kemakmuran di Mesir pada masa Yusuf jadi pejabat kepercayaan Firaun.
Ada tujuh dosa yang mematikan, ada tujuh sakramen yang menyembuhkan dalam Gereja dan sekarang Yesus memakai tujuh roti untuk memberi makan banyak orang, dan itu masih ada sisa tujuh bakul.
Dalam agama lain, angka tujuh juga dianggap sebagai angka yang sakral, mistis dan penuh makna. Di dalam budaya Jawa, tujuh sama dengan “pitu” yang dimaknai sebagai pitulungan atau pertolongan Tuhan.
Ada tradisi “mitoni” peringatan tujuh bulan ibu hamil. Ada doa tujuh hari orang yang telah meninggal.
Isaac Newton membagi pelangi dengan tujuh warna; merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dalam notasi musik diatonik ada tujuh nada dasar yang kita pelajari sejak kecil. Do, re, mi, fa, sol, la, si.
Orang yang sedang rindu pada kekasih hatinya yang sangat jauh digambarkan dalam lagu berjudul Sail Over Seven Seas. Ia rela mengarungi tujuh samudera demi dapat bertemu dengan kekasih hatinya.
Hari ini Yesus membuat mukjizat dengan mempergandakan tujuh roti untuk sekian ribu orang yang mengikutinya. Ia jatuh belas kasihan kepada orang banyak yang sakit dan kelaparan.
Dengan tujuh roti ia memberi mereka makan dan sisanya dikumpulkan masih ada tujuh bakul.
Tujuh melambangkan pertolongan Tuhan yang tiada habis-habisnya. Ketika kita berani menyerahkan apa yang kita miliki kepada Tuhan, maka Tuhan akan menggantinya dengan penuh kelimpahan.
Kendati dalam kaca mata manusia, hanya roti tujuh buah. Namun jika kita mensyukurinya bersama Tuhan, maka Tuhan akan memperbanyaknya dengan kelimpahan.
Maukah kita dipakai oleh Tuhan untuk menurunkan berkat bagi banyak orang?
Walau usia merangkak uzur,
Masih suka minum anggur.
Kalau kita selalu bersyukur,
Berkat Tuhan akan tersalur.
Wonogiri, pertolonganku dari Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr