YESUS hanya mempunyai dua belas rasul. Kini jumlah pengikut-Nya lebih dari satu milliar. Inilah mukjizat karya ilahi.
“Keberhasilan” itu tidak gratis. Banyak korban berjatuhan. Jutaan orang merelakan nyawa demi iman. Mereka disebut martir.
Martir pertama dari antara rasul Yesus adalah Santo Yakobus. Herodes Agripa membunuhnya untuk menyenangkan kaum Farisi. Darah iman yang tertumpah justru membuat orang beriman bertambah berlimpah-limpah. Darah para martir itu benih iman yang amat subur.
Permintaan ibunya (Matius 20:21) terkabul lewat kematian Yakobus, anaknya. Dia meminum piala (Matius 20:22-23) dengan menumpahkan darahnya. Rahmat ilahi menyempurnakan ambisi insani.
Menurut cerita, Yakobus mewartakan injil hingga ke Spanyol. Karena itu, jenazahnya dibawa ke Negeri Matador dan dimakamkan di Santiago de Compostela (Campus+stellae = ladang bintang).
Hingga kini makamnya menjadi tempat ziarah terkenal di dunia. Mati demi iman berbuah kemenangan.
Jalan yang ditempuh para martir itu panjang dan berat. Manusia mesti melengkapi perjuangan itu dengan kekuatan Tuhan. Santo Paulus membagikan pengalamannya.
- Pertama, pelayanannya sebagai rasul terlaksana dalam bejana tanah liat. Kerapuhan.
- Kedua, kekuatannya berasal dari Allah (2 Korintus 4:7).
- Ketiga, pelbagai kontradiksi mewarnai kerasulannya: ditindas tapi tidak terhimpit, dianiaya tanpa merasa ditinggalkan, dihempas namun tidak binasa, membawa kematian dan kehidupan Yesus (2 Korintus 4:8-10).
Karya Tuhan masih berlanjut hingga saat ini. Tuhan terus menambah jumlah orang yang percaya, karena para saksi iman yang rela berkUrban. Mereka rapuh, bahkan mati. Namun, tangan ilahi mengubahnya menjadi kemenangan berkualitas tinggi.
Di sana, tampaklah mukjizat ilahi dalam kerapuhan insani.
Selasa, 25 Juli 2023
Pesta Santo Yakobus, rasul dan martir