Home BERITA Mulai Dari yang Kecil dan Sederhana

Mulai Dari yang Kecil dan Sederhana

0
Bahagia itu sederhana.

Jumat, 31 Januari 2025

Mrk 4:26-34

KITA dipanggil bukan hanya untuk mencari kebahagiaan pribadi, tetapi untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah.

Sering kali dalam hidup, kita terdorong untuk mencari kebahagiaan pribadi, kesuksesan, kenyamanan, dan pencapaian diri melalui karya dan hal-hal yang besar dan tampak megah.

Tidak ada yang salah dengan itu. Namun, panggilan kita sebagai orang beriman jauh lebih dalam.

Kita tidak hanya dipanggil untuk menikmati berkat Tuhan bagi diri sendiri dalam hal yang hebat dan mewah tetapi juga untuk menjadi alat-Nya dalam karya keselamatan bagi dunia bahkan dalam hal yang kecil dan sederhana.

Kadang kita berpikir bahwa hanya hal-hal besar yang memiliki dampak berarti dalam hidup ini. Namun, dalam rencana Tuhan, setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan cinta memiliki kekuatan untuk bertumbuh dan membawa perubahan yang luar biasa.

Sebagai para pekerja di ladang-Nya, kita memiliki tugas mulia: membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Bukan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi dengan penyertaan Kristus yang selalu membimbing dan menguatkan.

Panggilan menemukan kebahagiaan itu, begitu paradoks karena mengajak kita keluar dari zona nyaman, melihat penderitaan di sekitar kita, dan berani bertindak.

Banyak orang masih hidup dalam kesulitan, kesepian, dan kehilangan harapan. Kita dipanggil menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi mereka, dengan memberi perhatian, menghibur, menolong, dan berbagi apa yang kita miliki.

“Suatu hari saya diajak mengunjungi seorang donatur seminari, beliau seorang ibu yang sudah tua dan tinggal bersama dengan cucunya,” kata seorang sahabat.

“Ibu begitu ramah dan tampak wajah yang tenang dan damai.

Saya tidak banyak aktivitas lagi, saya menikmati masa pensiun dengan berternak ayam.

Sejak masih aktif bekerja, saya suka berternak ayam, dan dari telor ayam inilah saya berbagi untuk pendidikan calon imam di seminari.

Saya hanya ingin terlibat dalam karya Tuhan, dan saya melihat pendidikan calon imam itu sangat penting, maka dari apa yang bisa saya lakukan saya berbuat sesuatu yang nyata bagi mereka.

Setiap perbuatan kecil yang dilakukan dengan cinta memiliki potensi untuk bertumbuh menjadi sesuatu yang luar biasa di tangan Tuhan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.

Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”

Seperti biji sesawi yang bertumbuh dan memberi tempat bagi burung-burung untuk bersarang, demikian juga hidup kita seharusnya, bertumbuh dalam iman dan kasih, sehingga orang lain dapat menemukan perlindungan, penghiburan, dan harapan melalui kita.

Begitu pula dengan karya Allah dalam hidup kita. Mungkin sering kali kita merasa kecil, tidak berarti, atau tidak mampu melakukan hal-hal besar bagi Tuhan.

Allah tidak melihat dari seberapa besar kita memulai, melainkan dari seberapa setia kita bertumbuh. Seperti biji sesawi yang kecil, iman kita, perbuatan baik kita, dan kasih kita kepada sesama bisa terlihat sederhana.

Jika terus dipelihara, Tuhan akan menjadikannya sesuatu yang besar dan berdampak bagi banyak orang.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku setia dalam perkara yang kecil dan sederhana?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version