Senin 31 Juli 2023.
- Kel. 32:15-24,30-34.
- Mzm. 106:19-20,21-22,23.
- Mat. 13:31-35
KITA semua menyukai cerita tentang bagaimana awal yang kecil dan tampaknya tidak penting akhirnya berubah menjadi sesuatu yang hebat.
Pada tahun 1901, seorang pria berusia 21 tahun bernama William Harley dan teman masa kecilnya, Arthur Davidson, mulai membuat motor untuk menggerakkan sepeda mereka. Mereka tidak bekerja di garasi, karena tidak ada mobil di kota mereka pada tahun 1901. Hari ini, Harley Davidson adalah sepeda motor yang paling dikenal di dunia.
Sesuatu yang dimulai dengan tekad yang kuat dan disertai dengan penyerahan pada Tuhan akan menghasilkan karya yang luar biasa.
Dua orang pemuda tadi mungkin juga tidak pernah membayangkan masa depan proyeknya yang berkembang hebat menjadi motor legendaris dan hebat seperti saat ini.
Mulai dari sesuatu yang kecil dan bersama Tuhan berkembang sebagaimana Tuhan berkenan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.”
Biji sesawi yang kecil itu tumbuh menjadi pohon yang besar.
Pada umumnya, sesuatu yang kecil sering kali diremehkan karena dianggap tak berarti.
Melalui perumpamaan Yesus mengenai biji sesawi dan ragi, sesuatu yang kecil dapat berpengaruh besar, asalkan mau berfungsi sebagaimana mestinya.
Mungkin kita merasa kecil ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Sebab kita merasa tidak memiliki kekayaan, kepandaian, keterampilan, dan kemampuan diri. Kita merasa lemah dan tidak berdaya.
Sebenarnya, tidak ada seorang pun yang tak berguna. Artinya, Allah memberikan potensi dalam diri setiap manusia sehingga setiap orang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Karena itu, kita patut melihat ke dalam diri bahwa ada sesuatu yang dapat berpengaruh dalam kehidupan bersama.
Hanya bisa mendengarkan? Banyak orang sangat membutuhkan pendengar yang baik sehingga ia dapat menceritakan kegelisahan hatinya tanpa merasa dirinya dihakimi.
Sesuatu yang “hanya” itu bisa berpengaruh besar bagi orang lain.
Dengan demikian, tak ada sesuatu yang bisa disebut sebagai “hanya”. Semuanya akan berguna saat difungsikan sebagaimana mestinya.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku yakin dengan hidupku?