Terlahir bernama Francisco de Jaso y Azpilcueta di Kastil Xavier (dalam bahasa Spanyol moderen Javier, bahasa Basque Xabier, bahasa Katalan Xavier) dekat Sangüesa dan Pamplona, di Navarro, Spanyol. Ia adalah putera bangsawan Basque di Navarro namun memilih hidup yang jauh dari kemewahan. Fransiskus mengabdikan sebagian besar hidupnya bagi karya misi di negeri-negeri terpencil, pada masanya.
Dari Lisboa, Portugal ia melakukan misi ke Goa, India, lalu melanjutkan karya ke Makassar, Sulawesi.
Tahun 1545, ia ke Malaka. Kembali ke India pada Bulan Januari pada 1548, lalu mencapai Jepang pada Juli 1549. Awal September 1552, ia berangkat ke Tiongkok hendak melanjutkan misi berikut. Sayang, sebelum sampai daratan utama, ia sudah meninggal pada November di tahun yang sama pada 2 Desember di usianya yang ke 46.
Open House
Demi memeringati pestanya inilah, Museum Katedral Jakarta akan menggelar Open House yang berlangsung pada Minggu, 4 Desember. “Temanya kali ini In the Footsteps of St. Francis Xavier,” ujar Pastor Paroki Katedral Romo Managamtua Simbolon SJ kepada Sesawi.Net di Jakarta.
Beberapa kegiatan yang berlangsung dari jam 12.00 hingga 15.00 ini antara lain pameran relikwi, pameran foto-foto perjalanan misi dan kisah-kisah karya misi Santo Fransiskus Xaverius di Indonesia serta pemutaran film “In the Footsteps of St. Francis Xavier.”
Kegiatan seperti ini, menurut pastor yang biasa disapa Romo Agam ini bisa jadi bakal berlanjut ke paroki lain untuk memeringati para santo Serikat Yesus seperti Santo Ignatius dan yang lainnya di bulan-bulan yang dirayakan Gereja Katolik.