PENDAMPINGAN anak-anak sekolah melalui asrama merupakan salah satu bagian dari metode mendidik anak sekolah, agar dapat belajar dengan baik meraih cita-citanya. Tidak hanya nilai akademis yang dituntut, tetapi juga kepribadian seorang anak.
Sasaran pendidikan adalah agar peserta didik berkembang secara utuh (holistic) dan seimbang mencapai cita-citanya dan tujuan hidupnya.
Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) memiliki kepedulian besar dalam karya pendampingan untuk orang-orang muda. Asrama Putera Prevot Tugumulyo di Musi Rawas, Sumatera Selatan adalah salah satu karya pendampingan untuk anak-anak sekolah melalui asrama. Asrama ini terletak di kompleks pastoran Paroki St. Maria Tugumulyo.
“Asrama ini awal mulanya hanya beberapa orang anak. Sekitar 8 sampai 9 anak yang tinggal di pastoran sebagai anak asuh,” tutur Juliana Suprianti Rahayu, Ibu Asrama Putera Prevot.
Menampung anak dari stasi
Dalam pekembangan, jumlah anak-anak dari stasi yang ingin sekolah semakin banyak. Hal ini mendorong pastor yang berkarya di paroki tersebut berpikir untuk membangun sebuah asrama yang dapat menampung anak-anak dari stasi supaya dapat belajar dengan baik. Saat ini ada 24 orang anak tinggal di Asrama Putera Prevot.
“Dalam dua tahun ini, murid SMP Xaverius agak berkurang. Jadi anak-anak yang ingin masuk asrama juga agak berkurang,” kata Supriyanti.
Asrama Putera Prevot memang memprioritaskan anak-anak Katolik. Hal ini berarti tetap ada kemungkinan untuk menerima anak-anak yang Kristen non Katolik. Namun karena persediaan kamar yang belum mencukupi, maka jumlah yang daftar masuk asrama dibatasi. “Kalau anak-anak dari Kristen Protestan juga diterima bisa mencapai 40 anak,” tutur Supriyanti.
Latihan hidup bersama
Sebagai asrama yang adalah tempat pendidikan dan pembinaan, anak-anak dilatih juga untuk hidup bersama dan saling menghargai. Memang tugas pokok mereka adalah belajar, namun nilai-nilai lain juga harus dikenalkan dalam hidup mereka. Nilai-nilai itu antara lain kebersamaan, ketekunan, saling membantu dan menghargai.
“Ini di asrama bukan di rumah. Namanya juga asrama berarti mereka harus belajar hidup tertib, mau diatur dan diingatkan,” jelas Supriyanti yang asal Tugumulyo ini.
Menurut Juliana Supriyanti Rahayu, anak-anak asrama ini memang sungguh-sungguh didampingi. Pendampingan itu tentunya juga dengan mengenalkan nilai-nilai hidup rohani, tentang spiritualitas SCJ.
“Semangat yang memang sungguh mau ditanamkan adalah semangat kebersamaan, persaudaraan, kejujuran, yang tampak melalui kegiatan-kegiatan mereka sehari-hari seperti makan bersama, doa bersama, opera sore (kerja bakti membersihkan lingkungan), rekreasi bersama, doa bersama,” tuturnya.
Pendampingan melalui asrama memang mengantar beberapa anak mampu meraih masa depannya dengan baik. Beberapa anak bahkan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih baik.
“Ada beberapa yang sudah bekerja seperti Pak Hendri, guru olahraga di Xaverius Tugumulyo. Ia pernah menjadi anak asrama di sini dan sekarang ikut mendampingi anak-anak asrama. Beberapa anak lain ada yang kuliah di Jogja, Jakarta. Beberapa yang jadi guru, bahkan ada juga yang masuk Seminari Menengah St. Paulus Palembang,” tutur Supriyanti.
Pendampingan melalui asrama memang diharapkan menghasilkan orang-orang muda yang siap menghadapi tantangan dan perubahan dunia. Tentu harapannya sukses dan berhasil dalam pekerjaan dan menjadi orang yang lebih baik. Tidak hanya mendapat nilai akademik yang tinggi, tetapi juga penting adalah sikap dan kepribadian.
“Kami bersama para romo yang mendampingi anak-anak ini selalu mengingatkan, kamu pintar tetapi sikap dan tingkah laku tidak baik, maka orang lain tetap menilai kamu orang yang tidak baik. Tapi kalau sikapmu baik, kepribadianmu menunjukkan orang yang baik, orang akan bersimpati dan mendukung kamu,” tutur Supriyanti yang sudah 20 tahun mendampingi anak-anak asrama ini.
Saat ini, bangunan Asrama Putera Prevot sedang dalam tahap renovasi. Tujuan renovasi ini adalah aktivitas anak-anak asrama seperti belajar bersama maupun kegiatan lainnya dapat dengan berjalan baik. Mereka merasa nyaman dan aman dalam belajar dan hidup bersama. Selama renovasi ini, kegiatan belajar bersama sore hari dan malam hari dilaksanakan di ruangan pastoran.
Kehadiran dan kepedulian SCJ memang diharapkan dapat membantu anak-anak muda generasi penerus Gereja mampu bersaing dengan berbagai perubahan yang ada saat ini. Anak-anak muda perlu dibekali dengan nilai-nilai positif, agar tidak terjebak dalam pengaruh-pengaruh negatif. Nilai-nilai Dehonian hendaknya ikut mewarnai dan menyemangati dinamika kehidupan mereka sebagai anak-anak muda.
Anda dapat berpartisipasi bagi pendidikan orang muda dengan memberikan derma bagi mereka.
PS: Ditulis bersama oleh Romo Emil Etrodismas SCJ dan Kristiana Rinawati.