MASIH dalam suasana Natal 2022, Kamis tanggal 29 Desember 2022 hari ini, Uskup Keuskupan Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus merayakan Natal Bersama di Gereja Oikumene Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pontianak.
Ikut bersamanya adalah rombongan keuskupan, Ketua PSE Keuskupan Agung Pontianak Pastor Surip Pr, tim Komsos KAP, Suster Dominikan dan Dominikan Awam.
Kemeriahan Natal Bersama itu didukung pula oleh cuaca yang membawa angin sepoi-sepoi memenuhi ruang gereja yang mungil di Rutan.
Dalam obrolan pagi di keuskupan, Uskup Mgr. Agustinus mengungkapkan pentingnya peranan Gereja. Utamanya, memperhatikan para narapidana.
Perhatian semacam itu haruslah memiliki ruangnya sendiri: melayani dan mendoakan mereka yang tak berdaya karena beban tindakan kesalahan masa lalu.
“Rabu kemarin, saya terharu dengan nyanyian Natal persembahan narapidana di Lapas Perempuan. Maka, selayaknya hari ini, saya juga mesti memberi pelayanan terbaik untuk saudara kita di dalam penjara berbeda,” kata Uskup Agustinus hari Kamis ini sekitar pukul 12.25 WIB.
Pulang melalui jalan lain
Perayaan Misa Natal Bersama itu dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Meskipun banyak pekerjaan yang membuat kepala penat dan aktivitas menguras fisik, tapi semangat Natal yang sama harus diwartakan kepada orang-orang kecil, kelompok terasingkan.
Taruhlah itu seperti mereka yang menghabiskan masa hidupnya di balik jeruji besi. Setidaknya itulah pokok pelayanan yang ingin dipraktikkan uskup.
Uskup Agustinus memberi tekanan pada pesan Natal yang ditulis Injil Matius 2:12: “Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.”
Hal itu dimaknai agar setiap orang yang melakukan kesalahan di masa lalu, namun suatu saat nanti pasti akan pulang melalui “jalan lain”. Artinya, mereka akan kembali menjadi anggota masyarakat secara baru. Itu diharapkan akan membawa damai bagi masyarakat.
Gloria di rutan
Lengkap dengan seragam dan properti khas adat Dayak, Perayaan Natal Bersama 2022 dengan warga binaan di tahanan dengan Uskup Keuskupan Agung Pontianak dibuka dengan kemeriahan. Lokasi bangunan Gereja Oikumene yang tepat berdiri di tengah antara klenteng dan surau itu mendendangkan lagu-lagu pujian Natal.
Petugas Rutan Kelas II A Pontianak, Kristanto, menyatakan 68 warga binaan kristiani di mana 32 orang di antaranya Katolik.
Sapaan Natal Uskup Agustinus menggaungkan warna Natal sukacita. “Saya bisa mengerti kondisi yang kalian alami saat ini. Namun jangan putus asa, tetaplah tabah dalam menjalani masa pembinaan hingga saatnya tiba,” ujar Uskup Agustinus.
Anggap saja retret panjang
Usai Misa Natal bersama, Uskup Agustinus bersama rombongan membagi-bagi kado Natal untuk warga binaan.
Siapa pun, dari mana pun dan bagaimana pun, Tuhan tetaplah mencintai mereka.
Uskup Agustinus mengingatkan, baik di dalam masyarakat maupun di dalam rumah pembinaan Rutan Kelas IIA Pontianak, antar mereka harus saling menjalin persaudaraan yang saling menguatkan.
Uskup Agustinus mengaku, “sakit” yang mereka alami sungguh tak terbayangkan. Namun kekuatan yang masih bisa diandalkan saat ini adalah kesabaran.
Juga kesadaran bahwa Tuhan mencintai umat-Nya. Ia juga menegaskan, sekalipun mereka tidak dekat dengan keluarga saat ini, namun mohonlah kepada Tuhan agar keluarga mereka diperhatikan dan diberkati.
“Saudaraku, anggap ini sebagai retret panjang. Selama retret itu, kita diberi kesempatan menelaah lebih dalam dan mengolah diri menjadi lebih baik di kemudian hari,” kata Uskup Agustinus sembari melanjutkan dengan pembagian kado Natal.
Baca juga: Tangis Haru Bahagia, Mgr. Agustinus Agus Rayakan Natal di Lapas Perempuan Pontianak
