TAHUN 1969 dimana masih sangat ekstrim suasana Perang Dingin antara Blok Barat yang dimotori AS dan Blok Timur dengan Uni Soviet sebagai dedengkotnya, berita keberhasilan Apollo 11 yang melesat dari dapur NASA Amerika Serikat dan kemudian mendarat di bulan sudah barang tentu merupakan kehebohan luar biasa. Tidak saja, membuat Blok Timur kepanasan jenggot karena merasa ‘kalah duluan’ dengan Blok Barat untuk menjejaki pertama kali dan kemudian mendarat mulus di sebuah planet di luar orbit bumi bernama bulan. Melainkan, ini juga soal prestise politik: blok komunis kalah telak dengan blok kapitalis untuk bisa menaklukan bulan.
Dunia pun ikut terhenyak, ketika foto-foto Neil Amstrong –astronot AS yang pertama kali berhasil menjejakkan kakinya di planet bulan—muncul di harian dan majalah terkemuka di seluruh dunia.
Hari Minggu (26/8) pagi ini, dari Cincinnati, AS, muncul berita duka: manusia bumi yang pertama kali merambah masuk ke bulan baru saja meninggal dunia dalam usia 82 tahun karena penyakit jantung.
Persaingan AS-Uni Soviet
Pesawat Apollo 11 yang dikomandani Kapten Neil Amstrong berhasil mendarat di bulan tanggal 20 Juli 1969. Misi ruang angkasa yang dipelopori NASA ini tentu saja merupakan projek ilmiah sangat prestisius pada zaman itu, ketika untuk pertama kalinya pesawat ruang angkasa dikirim melintasi jaringan orbit bumi dan kemudian melesat jauh ke planet lain: bulan. “Ini merupakan satu langkah kecil bagi seorang manusia (seperti saya), namun merupakan terobosan besar bagi seluruh umat manusia (karena manusia akhirnya bisa mendarat di sebuah planet yang namanya bukan bumi, tapi bulan”,” kata Amstrong begitu mendarat selamat di bumi.
Sebuah film berjudul sama Apollo 11 dengan bintang Tom Hanks beberapa tahun lalu juga menyedot perhatian publik, meskipun misi ruang angkasa dengan Kapten Tom Hanks ini berakhir tragis.
Uni Soviet (USSR) yang waktu itu juga gencar meluncurkan misi sama sungguh gondok menerima kekalahan ini, karena AS terlebih dahulu berhasil ‘melihat” bulan dari jarak sangat dekat. Namun bagi Amstrong, perlombaan mana duluan mendarat di bulan dengan kosmonot Russia malah meninggalkan kesan sangat mendalam.
Dalam sebuah pertemuan di luar orbit bumi antara Apollo 11 dan para kosmonot Russia yang mengawaki pesawat ruang angkasa mereka, Amstrong menyebut momen “ciuman” di luar orbit bumi itu sebagai “pertemuan penuh persahabatan”. Itu terjadi sebelum akhirnya pesawat ruang angkasa Sputnik milik Uni Soviet itu hancur terbakar dan menewaskan semua kosmonotnya, ketika planet bulan masih jauh dari jangkauan mereka.
Padahal, misi ruang angkasa Uni Soviet ke bulan sudah jauh lebih lama sebelum NASA AS meluncurkan Apollo 11. Sebuah pesawat ruang angkasa bernama Sputnik 1 hasil kreasi para insinyur Russia yang membawa kosmonot sebenarnya sudah berhasil mereka luncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957. Jauh-jauh hari, sebelum akhirnya NASA berhasil melesatkan Apollo 11 membawa astonot AS ke bulan. (Bersambung)
Sumber: AP