HARI Studi Para Uskup jelangSidang Tahunan KWI 2017 lalu menggelar diskusi bertema “Gereja yang Signifikan dan Relevan: Panggilan Gereja Menyucikan Dunia.”
Tema ini dipilih berkaitan dengan situasi kehidupan berbangsa dan bernegara kontekstual dan tugas pengutusan Gereja menyucikan dunia.
Kondisi sosial politik bangsa dan negara Indonesia membawa imperatif bagi Gereja Katolik Indonesia yang justru merasa dikuatkan panggilannya merajut kesatuan dan mengupayakan keadilan-perdamaian serta merawat keutuhan keluarga bangsa Indonesia.
Gereja harus tetap menjadi lumen gentium (terang bangsa-bangsa) di tengah kondisi bangsa Indonesia yang kebhinnekaannya tercabik-cabik. Gereja perlu menegaskan kembali perannya di tengah dunia modern dengan mengintegrasikan “kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan masyarakat Indonesia zaman ini.”
Itulah kesimpulan Hari Studi Para Uskup yang berlangsung tanggal 6-8 November 2017.
Kini, hasil nyata Hari Studi tahun 2017 lalu adalah nota pastoral bertema “Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa – Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan.”
Dengan dirilisnya nota pastoral ini, para Uskup Indonesia ingin mengajak seluruh umat Katolik dan masyarakat luas semakin memahami gagasan dan makna Pancasila yang selaras dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Selain itu, umat Katolik juga diharapkan dapat mengembangkan berbagai gerakan persaudaraan dan kemanusiaan lintas batas dengan berbagai cara yang sesuai dalam konteks Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
Info selengkapnya bisa dibaca di sini.