MENGINJAK usia 50 tahun, penting bagi setiap orang memperhatikan kesehatan fisik dan mental secara ekstra, agar tetap sehat dan bugar. Hal yang tidak boleh diabaikan yakni diet dan olahraga.
Diet bukan hanya semata-mata untuk penurunan berat badan dan makan sedikit, melainkan juga pengaturan makan dengan pola makan sehat dengan gizi seimbang.
Selain itu, perlu juga melakukan olahraga yang rutin, istirahat yang cukup, dan aktivitas yang menyenangkan sehingga membantu kualitas hidup untuk semakin bahagia dalam menjalani usia indah.
Berikut ini penuturan pendapat dr. Pauline Endang Praptini, MS, SpGK, seorang dokter spesialis ahli gizi.
“Ketika sudah masuk usia lansia, orang harus makan cukup. Tidak boleh terlalu sedikit. Makanan harus mengandung protein tinggi supaya otot-ototnya tidak mengecil. Selain itu, olahraga juga harus tetap dilakukan,” papar dokter spesialis ahli gizi RS Fatmawati Jakarta, menjawab pertanyaan penulis Minggu 22 Mei 2022 lalu.
Lebih lanjut, dr. Pauline Endang menegaskan bahwa diet yang dijalankan merupakan pengaturan pola makan dengan mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Dengan demikian, kata dia, nutrisi makanan tetap terjaga. Dengan komposisi yang dibutuhkan oleh tubuh masing-masing.
Apabila asupan makanan terlalu sedikit, berat badan akan turun, maka secara serentak daya tahan tubuh juga menurun. Dengan demikian, fisik akan mudah terkena infeksi dan penyakit.
Sebaliknya, jika mengkonsumsi makanan berlebihan dengan aktivitas yang tidak banyak, akan meningkatkan berat badan dan menyebabkan gangguan metabolisme seperti diabet, kolesterol tinggi, dsb.
Itulah sebabnya, setiap orang perlu mengetahui nutrisi yang dibutuhkan.
“Perlu mengikuti anjuran Kementerian Kesehatan dengan Program Isi Piringku dalam mengkonsumsi makanan yakni 50% piring diisi 2/3 bagian makanan pokok, 1/3 lauk yang terdiri dari 1 potong lauk hewani, 1 potong lauk nabati.
Kemudian 50% nya lagi di isi dengan 2/3 sayur dan 1/3 diisi buah,” tambah dokter yang menjabat sebagai Kepala Instansi Gizi RS Fatmawati ini.
Jangan asal kenyang
Panduan makan sehat isi piringku tidak hanya membuat kenyang, tetapi menyehatkan tubuh dan gizi yang seimbang.
Sayangnya, banyak orang kurang mampu mengikuti ketentuan tersebut, karena tidak dapat menahan nafsu makan atau kurang disiplin diri.
Selain memperhatikan pola makanan sehat, lansia juga dianjurkan untuk tetap melakukan olahraga secara rutin.
Ini agar tetap sehat, bugar, dan bersemangat.
Ada beberapa olahraga yang cocok untuk lansia yakni berjalan, bersepeda, berdansa, berenang, yoga, dan latihan keseimbangan. Olahraga tersebut dapat dilakukan sekitar 30 menit setiap harinya, atau setidaknya 150 menit dalam sepekan.
Olahraga tersebut memiliki manfaat untuk memperkuat otot dan sendi, memperlancar peredaran darah, menjaga stamina tubuh, mengurangi risiko gangguan mental, menjaga fungsi otak, dll.
Dengan aktif bergerak, kaum lansia akan semakin sehat dan bugar karena mereka tidak hanya menghabiskan waktu dengan duduk dan berdiam diri.
Fitness untuk kesehatan, bukan untuk gaya
Rico, salah satu personal trainer Gym menegaskan olahraga hendaknya dilakukan oleh semua orang. Mulai usia dini hingga lanjut usia (lansia). Selama sekitar 20 tahun membimbing member menggunakan fasilitas gym, ia selalu menekankan kepada para member akan pentingnya berolahraga.
“Olahraga dilakukan untuk kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, kesehatan tulang dan otot, dan meningkatkan energi tubuh,” ungkap personal trainer di Amigo Gym BSD Fitness Centre tersebut.
Lebih lanjut, Rico menambahi pada umumnya member yang dia dampingi disiplin melakukan olahraga sekitar satu jam dalam waktu tiga atau empat hari dalam sepekan.
Rico selalu memotivasi para membernya agar melakukan secara rutin.
“Tujuan utama olahraga dan fitness untuk kesehatan. Badan kita juga akan semakin segar dan awet muda. Saya memperhatikan hal tersebut pada member yang sudah berusia 60 tahun ke atas,” jelas Rico.
Winda (60), salah satu member di Amigo Gym BSD Fitness Centre yang disiplin menjalani Gym dan senam Zumba. Ia rutin melakukan olahraga sejak usia 32 tahun.
Perempuan dua anak ini mengakui tidak pernah mengalami sakit serius, hanya penyakit ringan seperti flu dan demam.
Sebagai profesional di perusahaan swasta, Winda mengakui kadang terbentur dengan aktivitas dan tugas rutin. Namun, Winda tetap berkomitmen melakukan olahraga.
“Motivasi saya untuk hidup sehat aja. Saya juga ngajak anak-anak dan suami. Suami saya juga rajin olahraga, tetapi anak-anak karena masih kuliah jadi kadang absen,” pungkas Winda.
Selain Winda, Suster Andre Lemmers FCJM juga menekankan bahwa kaum lansia dapat menjaga kebugaran tubuhnya. Dilakukan dengan aktif bergerak, tidurcukup, menjaga kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Mengatur asupan makan
Suster Andre yang telah berusia 80 tahun tersebut tetap sehat dan produktif di usianya yang tidak muda lagi. Sejauh pengamatan penulis, Suster Andre termasuk salah satu orang yang tekun dan disiplin menjaga kesehatannya.
Pendiri Yayasan Sinar Pelangi itu menjaga pola makan sehat dengan mengukur porsi makanan sesuai dengan kebutuhannya. Ketika mengkonsumsi makan terlalu banyak, dia dapat merasakan dampaknya yakni badan terasa berat dan sering mengantuk.
Namun, ketika makanannya terlalu sedikit, tubuhnya akan lemah.
Belajar dari pengalaman tersebut, Sr. Andre menetapkan porsi makanan yang dia butuhkan. Meski demikian, dia juga rutin memeriksa kesehatannya secara medis agar tetap waspada atas penyakit yang muncul di usia lansia.
Selain menjaga pola makan yang sehat, Sr. Andre juga disiplin olahraga dan istirahat yang cukup. Olahraga yang dia lakukan yakni sepeda santai setiap hari sekitar 30 menit dan renang sekitar tiga kali sepekan. Selain itu, dia juga rutin istirahat siang dan malam hari tidur yang cukup.
Guna meningkatkan kualitas hidup, usia lansia juga dapat mengoptimalkan waktunya agar semakin produktif.
Jim Mintarja, pendiri Komunitas 50plus menyampaikan bahwa “true life begins at 50+”, artinya kehidupan sejati dimulai usia 50+ karena ketika menginjak usia 50 menuju pensiun, keaktifan dan tanggungjawab kita sudah menurun.
“Maka, kita perlu mengisinya dengan hal-hal yang menyenangkan, tetapi bermanfaat,” ungkapnya pada pembukaan webinar “Kiat Menulis & Menerbitkan Buku di Usia 50+” pada Minggu 22 Mei 2022.
Banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti menulis, berkebun, dan masih banyak hal lainnya. Hal tersebut dapat membuat usia lansia semakin indah.
Namun, tetap memperhatikan pola makan dan olahraga yang cukup.
Jim Mintarja sendiri mewadahi calon pensiunan dan lansia berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, konsultasi, dan berbagai bidang kehidupan di usia 50 tahun ke atas. Penulis buku True Life Begins at 50+ tersebut membuat forum khusus pada website 50plus.id. (Selesai)