Home BERITA Orang yang Tanpa Kasih Tentu Tidak Mengenal Allah

Orang yang Tanpa Kasih Tentu Tidak Mengenal Allah

0
Ilustrasi: Kasihilah Tuhanmu dan Kasihilah Sesamamu by ist
  • Bacaan 1: Ul 7:6 – 11
  • Bacaan 2: 1Yoh 4:7 – 16
  • Injil: Mat 11:25 – 30

Di wajahmu ku lihat bulan, bersembunyi di sudut kerlingan, sadarkah tuan kau ditatap insan yang haus akan belaian. Menerangi hati gelap rawan, biarlah daku mencari naungan, di wajah damai rupawan”.

Sebuah imajinasi simbolik dari Mochtar Embut dalam lagunya “Di wajahmu kulihat bulan”, satu kerinduan ingin merasakan kesejukan dan kedamaian jika melihat wajah seseorang.

Dalam wajah seseorang yang sederhana, kadang kita merasa melihat wajah Allah. Allah yang peduli kepada kaum sederhana dan lemah, Allah yang Maha Rahim dan penuh kasih.

Bangsa Israel dipilih Allah bukan karena mereka adalah bangsa yang besar dan kuat namun justru karena mereka adalah bangsa yang kecil dan lemah, itulah Kasih Allah.

Bangsa Israel dipilih dan disisihkan dari bangsa-bangsa lain. Hukum telah diberikan kepada bangsa Israel, agar ia menjadi terang bagi bangsa lain dan memelihara hubungan khusus dengan Allah.

Santo Yohanes lebih gamblang lagi dalam menggambarkan kasih Allah, Ia adalah kasih bukan dalam pengertian abstrak, melainkan dalam segala kegiatan-Nya. Ia mencipta, menyelamatkan dan mengadili semua makhluk dengan Kasih-Nya.

Kasih-Nya itu dinyatakan dalam diri Tuhan Yesus, Anak Allah yang hadir ke dunia sebagai Sang Penebus dosa manusia. Sebagai anak-anak Allah maka kita harus memiliki Kasih, sebab Allah adalah Kasih. Barangsiapa tetap berada dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Matius menyampaikan tiga hal penting; pujian kepada Allah, tentang jati diri Yesus dan undangan bagi kaum lemah untuk datang belajar kepada-Nya.

Yesus memuji Allah Bapa, karena mewahyukan kepada-Nya bagi orang-orang sederhana, bodoh namun terbuka kepada-Nya, tidak kepada mereka yang mengaku ahli Kitab atau ahli agama namun justru tidak mengenali-Nya. Hubungan dekat antara Yesus dan Allah yang seperti Anak dan Bapak membuat Ia dapat memberikan pengetahuan yang benar tentang Allah.

Pesan hari ini:

Di zaman yang serba homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya) –Thomas Hobbes (1588-1679), di mana setiap manusia saling mengintai, menerkam dan memakan satu sama lain, masih adakah manusia yang di wajahnya terlihat ’bulan’ atau masihkah ada di wajah setiap orang Kristen terlihat Kristus?

Orang yang tidak memiliki kasih namun berkata mengasihi Allah maka ia berdusta sebab Allah adalah Kasih.

Dalam Yesus kita melihat wajah Allah, kebijaksanaan Allah hadir dan dapat dipelajari.

Kita mungkin harus hidup berdampingan dengan Covid-19 sangat lama, jangan panik dan jangan membuat hidup semakin tak berguna.

Mari belajar hidup dari Tuhan Yesus lewat fakta yang ada

Bersatu Melawan Coronavirus

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version