“Keluarga harus menjadikan tempat yang nyaman bagi remaja untuk mencurahkan berbagau permasalahannya,” kata Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Rabu.
Pernyataan Sudibyo tersebut terkait dengan aksi tawuran pelajar antara SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta, yang menimbulkan korban jiwa.
Menurut Sudibyo, masa remaja merupakan masa transisi mencari jati diri, sehingga penting peran orang tua mengarahkan remaja agar memiliki karakter yang baik.
“Harus ada komunikasi yang baik antara orang tua dan remaja,” ucapnya.
Dengan demikian, kata dia maka karakter anak akan kuat dan tidak mudah terpengaruh dengan pengaruh lingkungan yang buruk.
Selain orang tua, guru di sekolah juga punya peran yang sangat besar untuk menjadi teladan dan sahabat bagi murid-muridnya yang masih remaja.
Sementara itu, Sudibyo juga mengatakan bahwa untuk mencegah tawuran diperlukan komitmen semua pihak untuk membentuk lingkungan yang ramah remaja.
“Misalkan saja, pemerintah daerah bisa menyediakan lebih banyak fasilitas umum, tempat olahraga maupun rekreasi agar remaja bisa mempunya lebih banyak aktivitas yang positif,” paparnya.
Ditambah lagi, dia meminta tayangan televisi dan media massa untuk tidak menampilkan berita atau tayangan yang mengandung unsur kekerasan karena bisa berpengaruh pada jiwa remaja.
Sementara itu, tawuran antara pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta terjadi Senin (24/9), setelah jam pulang sekolah.
Alawy Yusianto, siswa kelas X SMAN 6, menjadi korban yang tewas akibat aksi tawuran tersebut.