Rabu 26 Juli 2023.
Sir. 44:1,10-15.
Mzm. 132:11,13-14,17-18.
Mat. 13:16-17
SETIAP orangtua pasti mendambakan dapat menjadi orang tua yang baik, yang dapat mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan baik.
Apakah hal tersebut mudah dilakukan? Pada kenyataannya tidak semua orang tua merasa mendidik dan mengasuh anak adalah hal yang mudah.
Tidak jarang ada orangtua yang merasa frustasi dan merasa gagal menjadi orangtua yang baik.
Orangtua mana yang tidak mencintai dan menyayangi anaknya.
Hanya saja anak juga membutuhkan bukti nyata atau konkret yang dapat dilihat dan dirasakan oleh anak, terutama pada anak-anak pada usia yang masih sangat muda.
Salah satu ciri orangtua yang baik adalah selalu berkata-kata positif kepada anak bagaimana pun situasinya.
Memberikan pujian, berkata-kata yang memotivasi dan membangun, dan tidak menyalahkan anak adalah beberapa contoh bentuk kata-kata positif yang membuat anak menjadi lebih sayang dan terbuka kepada orangtua.
Mereka tidak akan takut menceritakan segala kejadian yang dialami, bahkan hal yang kurang menyenangkan kepada orangtua karena merasa orangtua tidak akan memarahinya.
Pola asuh yang benar adalah dasar tumbuh anak dengan citra diri yang baik dan benar.
Bunda Maria telah melihat dan mendengar keindahan hidup dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh iman yang mendalam yang ditampilkan oleh Santo Yoakim dan Santa Ana, orangtuanya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Santo Yoakim dan Santa Ana yang kita peringati hari ini, adalah sosok orang-orang sederhana yang berhati mulia.
Mata mereka terbuka dan jiwa mereka mampu menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidup mereka.
Tuhan sendiri akhirnya berkenan menyatakan diri sepenuhnya kepada mereka.
Tuhan membutuhkan orang-orang tulus untuk menjalankan kasih dan kehendak-Nya sebagai orangtua Bunda Maria yang akan melahirkan Yesus Sang Penebus.
Semoga Roh Tuhan berkenan menerangi “mata hati” kita, membuka “penutup telinga” kita, sehingga kita mampu merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan yang mengantar kita kepada Terang dan damai yang dijanjikan Tuhan kepada kita.
Semoga panggilan menjadi orang tua sungguh dihayati dengan sikap dan perilaku serta kata-kata yang baik dan benar hingga anak kita bisa melihat dan mendengar kebaikan dan kebenaran.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku bisa mewujudkan kebaikan dan kebenaran dalam sikap hidupku?