Home BERITA Ordo Fransiskan Konventual (OFMConv): Imam-imam Indonesia Generasi Awal Mati Muda Sebelum Mekar...

Ordo Fransiskan Konventual (OFMConv): Imam-imam Indonesia Generasi Awal Mati Muda Sebelum Mekar Bersemi (2)

Pastor Adeodatus Laibahas OFMConv, imam pribumi Indonesia generasi awal Ordo Fransiskan Konventual (OFMConv)

PARA imam Ordo Fransiskan Konventual (OFMConv) ini kemudian telah pulang kembali ke Belanda. Namun demikian, kehadiran mereka ini rupanya juga telah berhasil memikat hati orang-orang Indonesia.

Tercatat ada empat orang pemuda Indonesia yang kemudian masuk Ordo. Mereka inilah yang kemudian melanjutkan karya misi yang ditinggalkan oleh para imam misionaris Konventual dari Belgia dan Negeri Belanda.

Keempat Saudara itu adalah:

  • Pastor Adeodatus Laibahas OFMConv;
  • Pastor Paulus Kwa Kwie OFMConv;
  • Fr. Wilibrodus OFMConv;
  • Pastor Nochmad Hendraharsana OFMConv.

Pastor Adeodatus Laibahas Conv kemudian melanjutkan pendidikan imamatnya di Italia dan Swiss. Sesudah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Swiss, ia kemudian dipanggil untuk melanjutkan karya misi Ordo di Indonesia yang telah ditinggalkan oleh para misionaris Belanda.

Namun, ia tidak lagi diutus merasul di Bogor, namun ke Sumatera Utara. Ini terjadi atas permintaan Uskup Agung Medan kala itu: Mgr. Van den Hurk OFMCap.

Mati tenggelam di Danau Toba

Pastor Adeodatus Laibahas OFMConv hadir di Keuskupan Agung Medan mulai tanggal 6 April 1967. Ia kemudian diutus ke Paroki Pangururan untuk belajar bahasa Batak.

Dengan tujuan misi selanjutnya melayani di wilayah Binjai, Sumatera Utara.

Namun Saudari Maut malah dengan cepat menjemputnya.

Tepat tanggal 16 April 1967, setelah memimpin misa di Paroki Pangururan, ia bersama kaum muda berenang di Danau Toba yang berada tepat di depan gereja paroki.

Namun, ia malah tenggelam dan menghadap Sang Penciptanya.

Misi dari Italia

Misi OFMConv kemudian dilanjutkan oleh para imam misionaris dari Italia. Di bawah Provinsi Bologna.

Maka mulai tanggal 31 Oktober 1968 hadirlah tiga imam misionaris Fransiskan Konventual –semuanya masih muda- dari Italia.

Mereka itu adalah:

  • Pastor Giuseppe Brentazzoli OFConv;
  • Pastor Ferdinando Severi OFMConv;
  • Pastor Antonio Murru OFMConv.

Mereka kemudian belajar bahasa Batak dan kelak berkarya di daerah Delitua dan sekitarnya.

Dengan hadirnya tiga imam missionaris ini, akhirnya ketiga Saudara yang lainnya dari Misi Belanda bergabung ke Delitua.

Namun yang terjadi sesungguhnya berbeda pada saat itu.

Kecelakaan di Delitua

Pastor Nochmad Hendraharsana OFMConv, ketika hendak berkunjung ke tengah keluarga sebelum bergabung ke Delitua, ia mengalami kecelakaan di Jateng.

Saudari Maut pun lalu menjemputnya pada tanggal 27 september 1970.

Ia kemudian dimakamkan di Kerkop Muntilan.

Batu nisan makam Pastor Nochmad Hendraharsana OFMConv di Kerkop Muntilan, Jateng. (Dok. OFMConv)

Bergabung ke Jerman

Sementara, Pastor Paulus Kwa Kwie OFMConv sempat bergabung ke Delitua. Namun, karena persoalan izin tinggal saat itu serba sulit -apalag dia keturunan Tionghoa- maka dengan berat hati pastor Indonesia berdarah Tionghoa ini akhirnya memutuskan pindah kewarganegaraan Jerman.

Sudah barang tentu, Pastor Paulus sejak itu menjadi bagian Ordo Fransiskan Konventual Provinsi Jerman.

Sampai saat ini, ia masih melayani salah satu paroki di Jerman di usia tuanya.

Tinggalkan Ordo

Fr. Wilibrodus memilih untuk tetap menjadi frater (Saudara non imam). Ia sempat bergabung ke Delitua dan pernah membantu Uskup Keuskupan Agung Medan saat itu: Mgr. Van den Hurk OFMCap.

Namun, beberapa tahun kemudian, ia akhirnya memutuskan meninggalkan Ordo dan hidup berkeluarga.

Akhirnya tinggallah kini para imam misionaris dari Italia melanjutkan karya misi Ordo.

Kelak beberapa tahun kemudian datanglah bantuan tenaga misi dari Italia dari Provinsi Ordo Fransiskan Konventual lain.

Mereka adalah:

  • Pastor Salvatore Sabato OFMConv;
  • Pastor Carmelo Comina OFMConv;
  • Pastor Konstantino Lamparelli OFMConv;
  • Pastor Antonio Razzoli OFMConv;
  • Pastor Umberto Davoli OFMConv;
  • Pastor Corrado Casadei OFMConv;
  • Pastor Gilberto Casedai OFMConv;
  • Pastor Antonio Carigi OFMConv;
  • Pastor Tarcisio Centis OFMConv;
  • Pastor Fabrizio Bonelli OFMConv.

Para misionaris ini melayani dengan sungguh, menyapa dan tinggal bersama umat sambil mewartakan Injil.

Makam para imam misonaris Ordo Fransiskan Konventual (OFMConv) dari Italia. (Dok. OFMConv)

Mereka juga mulai membangun karya pendidikan sekolah mulai dari TK sampai SMA di beberapa tempat di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan.

Juga merintis pendidikan untuk para katekis yang di kemudian hari menjadi Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Santo Bonaventura.

Di samping itu, mereka juga aktif dalam kegiatan sosial dan panti asuhan serta karya kemanusiaan lainnya: membangun jembatan, reservoir air minum, dan karya sosial lainnya. (Berlanjut)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version