Home BERITA Paham Kitab Suci, tapi tak Punya Kasih

Paham Kitab Suci, tapi tak Punya Kasih

0
Menunjukkan perilaku kasih terhadap orang lain (Superbook)
  • Bacaan 1: Yer 1:4-5. 17-19
  • Bacaan 2: 1Kor 12:31 – 13:13
  • Injil: Luk 4:21-30

SERING saya mendengar orang katolik mengatakan bahwa ia paham ayat-ayat dalam Kitab Suci. Saya percaya akan kalimat itu, karena umat katolik setiap minggu ikut Misa mendengarkan homili.

Dalam sebuah survei Kitab Suci yang pernah kami adakan, secara dominan umat katolik belajar Kitab Suci dari homili.

Jadi tidak heran merasa paham karena ulang-ulang mendengarnya.

Namun nyatanya, pemahaman itu tidak diikuti dengan perilaku dalam kenyataan hidup.

Masih banyak yang tak mampu menjalankan sikap kasih. Masih banyak irihati, sombong, tidak sabar, tidak murah hati, cemburu, berlaku tidak sopan dan sebagainya.

Mestinya paham Kitab Suci, juga memahami ajaran kasih Kristus. Nyatanya tidak paham sikap-sikap injili, jadi percumalah itu.

Hal ini seperti disindir oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.

Mereka banyak menerima karunia-karunia ilahi namun ternyata perilaku hidupnya jauh dari kasih.

“…jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing… aku sama sekali tidak berguna… sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.”

Hal ini juga terjadi pada warga Nazareth, kampung Tuhan Yesus. Mereka tiap sabat beribadah, paham Kitab Suci, namun irihati, meremehkan, marah bahkan mau membunuh Yesus.

Yesus ditolak di kampung-Nya sendiri.

Lain halnya dengan Yeremia yang justru tidak percaya diri saat dipanggil Allah menjadi nabi muda.

Yeremia dengan usia muda merasa tak pantas jadi nabi karena ia tak pandai bicara. Namun Allah meyakinkannya bahwa Dia akan melengkapi dan menyempurnakan kekurangannya.

“Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini…”

Demikian janji-Nya pada Yeremia.

Pesan hari ini

Perbuatan kasih lebih penting daripada hanya paham atau hafal ayat-ayat suci atau ibadah sekalipun. Percuma menerima anugerah tapi enggan berbagi.

Jangan takut dengan ketidaksempurnaanmu, sebab Tuhan akan melengkapi dan menyempurnakan.

“Allah tidak memanggilku untuk menjadi sukses. Melainkan Ia memanggilku untuk menjadi taat. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version