Home BERITA Pahami Puasamu

Pahami Puasamu

0
Ilustrasi: Berpuasa. (Ist)

Bacaan 1: Ibr 5:1-10

Injil: Mrk 2:18-22

Dalam kehidupan manusia, hal berpuasa adalah sesuatu yang umum dijumpai. Ada orang menjalankan puasa karena kewajiban agamanya dan ada yang karena alasan kesehatan.

Puasa adalah bentuk pengekangan diri dari sebuah keinginan untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam Perjanjian Lama sering dijumpai orang berpuasa karena wujud ekspresi penyesalan, perkabungan, pertobatan juga tuntutan agama (Hari Raya Perdamaian wajib melakukan puasa, Im. 16:29; 23:27-32).

Murid-murid Yohanes berkabung karena Yohanes Pembaptis, guru mereka, sedang dipenjarakan. Dan orang-orang Farisi berpuasa karena menjalankan perintah agama Yahudi. Mereka menyindir para murid Yesus yang tidak ikut berpuasa.

Yesus mengajarkan bahwa orang menjalankan puasa harus dalam suasana yang tepat.

Bersama Tuhan hanya ada sukacita, namun saat Ia sudah tidak bersama kita lagi maka itulah sebuah perkabungan dan kesedihan yang harus diratapi.

Ada tiga perumpamaan yang dipakai untuk menjelaskan hal itu:

  • Saat bersama mempelai dalam pesta nikah, setiap orang pasti sedang bersukacita. Maka saat tersebut bukanlah waktunya puasa.
  • Kain baru tidak bisa dipakai untuk menambal kain lama yang sobek karena yang lama pasti kalah (makin sobek).
  • Anggur tak bisa disimpan dalam kantung lama (Etanol dan karbondioksida dalam Anggur baru akan menimbulkan tekanan kuat dan besar yang tidak bisa ditahan kantung lama yang sudah tidak elastis).

Inti dari ketiga perumpamaan tersebut adalah ketepatan

Seolah Yesus ingin mengatakan pahami puasamu dalam waktu yang tepat. Jangan dipakai sebagai kedok agar orang lain menilaimu “seolah-olah orang saleh”.

Sebagai Imam Besar Maha Agung, Yesus juga memberi teladan agar para murid-Nya tidak mencari kehormatan diri dalam melayani-Nya. Namun tulus dan membiarkan Allah yang memberikan kemuliaanmu.

 …Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,

Yesus memberi teladan, sebagai murid-Nya harus taat.

“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,…”

Demikian penulis Ibrani memberikan peneguhan.

Pesan hari ini

Berpuasa secara tepat untuk sebuah tujuan memuliakan Tuhan dan bukan sebagai kedok menutupi aibmu.

“Kehidupan itu indah, tapi ada jalannya masing-masing, carilah jalan terindah untukmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version