INJIL hari ini (Matius 17:22-27) bicara tentang sengsara Yesus dan membayar pajak Bait Allah. Pajak yang dibicarakan bukan pajak yang harus dibayar bangsa Israel kepada penjajah Roma waktu itu, melainkan pajak Bait Allah.
Apa hubungan antara keduanya? Mengapa Yesus semestinya tidak perlu membayar pajak itu?
Pertama, lewat sengsara dan wafat-Nya (Matius 17:22-23) Yesus telah membangun Bait Allah yang baru. “Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” (Yohanes 2:19).
Yesus telah mendirikan Bait Allah yang baru, yakni Gereja-Nya. Karena itu, Dia tidak perlu membayar pajak Bait Allah. Para pengikut-Nya yang menjadi bagian dari Gereja-Nya itu juga bebas dari membayar pajak itu.
Kedua, mereka yang mengikuti Yesus, Putera Allah menjadi anak-anak Alah juga. “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” (Galatia 3:26). Mereka itu memang sungguh anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1).
Mengapa Yesus meminta Petrus untuk memancing ikan ke danau dan menggunakan uang yang didapatnya dari dalam ikan yang dipancingnya untuk membayar pajak (Matius 17:27)? Alasan utamanya ialah agar mereka tidak menjadi batu sandungan.
Alasan berikutnya ialah bahwa sebagai orang Yahudi mereka masih perlu mendukung pemeliharaan gedung Bait Allah. Tetapi sebagai orang Kristen mereka membangun Gereja, Bait Allah yang baru.
Di samping itu, mereka tidak lagi berdoa dalam Bait Allah yang berupa bangunan, melainkan di dalam Yesus Kristus, Bait Allah yang baru. Mereka bebas dari gedung lama dan masuk dalam Bait Allah yang baru.
Jadi, meskipun tidak ada gedung gereja, orang Kristen masih bisa berdoa. Ibadah mereka tidak terutama dilakukan di dalam gedung gereja, melainkan dalam Kristus Yesus. Karena itu, sebagai anak-anak Allah mereka itu leluasa berdoa.
Gedung gerejanya bisa jadi dibakar atau dirusak. Namun gereja rohaninya, yakni jemaat tetap berdiri kuat.
Senin, 12 Agustus 2024
HWDSF
