Bacaan 1: Yak 2:14-24. 26
Injil: Mrk 8:34 – 9:1
JIKA sering menggunakan aplikasi daring untuk pesan makanan, maka pasti tahu ada banyak pilihan menu. Dari menu paling sederhana sampai menu yang paling komplit. Dari paket hemat hingga paket mewah, ada juga tentu paket orisinil.
Setiap orang pasti akan pesan paket yang harga terjangkau atau promo, namun isinya banyak.
Itulah fenomena menu paket makanan daring yang sudah menjadi tren masa kini.
Santo Yakobus menawarkan sebuah paket implementasi iman, yaitu paket iman dan perbuatan.
Jika seseorang hanya fokus pada iman saja, apakah salah?
Menurut saya tidak juga, hanya saja imannya tidak akan berkembang dan berbuah bahkan lama-lama bisa mati.
Sama seperti pohon yang tidak bisa berkembang dan berbuah biasanya akan ditebang dan dijadikan kayu bakar.
Banyak orang mengaku mengimani Kristus dan paham ayat-ayat Kitab Suci. Bahkan berani mewartakan kesana-kemari, namun kehidupannya sendiri sangat jauh dari sikap-sikap injili.
Padahal dalam hukum kasih, dua poin utamanya, semua adalah kalimat perintah. Pertama mengasihi Allah Sang Pencipta. Kedua, mengasihi sesamanya.
Itulah sebenarnya yang harus diimplementasikan.
Maka Santo Yakobus mengajarkan agar iman bisa diimplementasikan.
“Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
Demikian kata Santo Yakobus.
Bapa Abraham pun dibenarkan karena perbuatannya, saat Allah memintanya mengurbankan Ishak anaknya.
Yesus menantang setiap orang yang ingin mengikuti-Nya, untuk meninggalkan keduniawiannya. Lalu mengikuti dan melaksanakan apa yang diajarkan-Nya, yaitu hukum kasih.
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.…”
Untuk apa memiliki kekayaan duniawi namun miskin dalam iman, dan ini akan menghambat berkat kasih karunia keselamatan kekal bagi orang itu.
Di sinilah perlu sebuah perbuatan iman yang akan memberi hidup kekal.
“…Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.”
Demikian sabda-Nya.
Pesan hari ini
Manusia dibenarkan bukan hanya karena iman, namun juga oleh perbuatannya. Ekspresikan imanmu lewat orang-orang sekitarmu.
Siap menyangkal siapa dirimu untuk menjadi pengikut Kristus?
“Jadilah benih yang baik, siap mendengarkan, mengerti dan berbuah di dalam Sabda Tuhan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
