Bacaan 5 April 2022
Bacaan 1: Bil 21:4-9
Injil: Yoh 8:21-30
BEBERAPA waktu lalu ada orang yang mengatakan bahwa dalam salib ada jin kafir. Sudah sejak lama salib menjadi bahan olok-olok. Sejak awal Kekristenan, salib menjadi bahan pertentangan.
Tidak mudah memahami salib.
Kesulitan memahami salib, tidak saja dialami oleh kalangan di luar kekristenan.
Di kalangan Kristen awal sendiri juga ada yang mempertanyakan dan menyangkal bahwa Yesus disalibkan. Mereka masih hidup sebagai seteru salib Kristus. Sehingga penghujatan terhadap salib sepertinya masih akan berlangsung hingga kini.
Salib adalah hikmat Allah (1Kor 1:20-25).
Manusia memang sulit memahami salib sebab itu adalah cara bertindak Allah yang melampaui pemahaman manusia (Mat 16: 23).
Menerima salib berarti melihat Yesus yang tersalib bersama orang-orang yang terpinggirkan.
Dalam perdebatan-Nya dengan orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus menyatakan jati diri-Nya dan menubuatkan bagaimana Ia akan mati menebusa dosa manusia.
” _…Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang…Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, … sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
Yesus menyatakan bahwa Ia datang dari surga, yaitu dari Allah. Percaya bahwa Yesus adalah Allah merupakan jalan keselamatan kekal.
“… jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”
Salib sebagai jalan keselamatan Allah juga telah digunakan-Nya pada zaman Musa.
Ketika bangsa Israel masih berpikir secara duniawi maka mereka akan sulit bersatu dengan-Nya di “Tanah Terjanji”. Mereka terus memikirkan perutnya bukan jiwanya.
Maka Allah menghukum mereka lewat ular-ular padang pasir sehingga banyak diantara mereka yang mati. Beruntung mereka menyadari kesalahanya dan bertobat serta meminta Musa untuk berdoa syafaat kepada Allah mohon ampun.
Allah meminta Musa untuk membuat patung ular tembaga, siapa saja yang memandangnya ketika terpagut ular maka tetap selamat (tidak mati).
Pesan hari ini
Bagi orang Katolik, salib adalah sebuah kemenangan yang melepaskan umat manusia dari belenggu dosa. Itulah kenapa kita selalu membuat tanda salib.
Pandanglah salib, lihat bahwa Tuhan Yesus sangat mencintaimu.
“Yesus tetap bersama kita hingga akhir dunia meski sering dihina dan dicela. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”