Bacaan 1: 2Kor. 5:14-17
Injil: Yoh. 20:1.11-18
Sebuah film fenomenal berjudul “Mary Magdalene” pernah dirilis pada 16 Maret 2018 oleh Garth Davis. Film tersebut mengisahkan panggilan dan misi Maria Magdalena, tentang ketulusan, sukacita dan kesulitan perempuan karena meninggalkan segalanya demi mengikuti Kristus serta ketekunan menjadi murid-Nya sampai akhir.
Banyak umat katolik yang sering salah kaprah terhadap jati diri Maria Magdalena yang hari ini pestanya dirayakan oleh Gereja Katolik. Kebanyakan umat Katolik masih ada yang menganggap Maria Magdalena adalah pelacur atau minimal punya skandal seksual.
Padahal Kitab Suci tidak mengatakannya demikian, dia bukan perempuan semacam itu.
Kitab Suci mengisahkan bahwa Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang daripadanya pernah dibebaskan tujuh roh jahat (Luk 8:2). Dia telah menjadi milik Kristus dan telah menjadi ciptaan baru seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus:
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Maria Magdalena-lah orang pertama yang melihat kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Dalam perjumpaan-Nya itu, Tuhan Yesus mengutusnya untuk pergi dan memberitakan kebangkitan-Nya kepada para murid lainnya.
“Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
Dan oleh karenanya ia mendapatkan gelar kehormatan dari Thomas Aquinas, yaitu “Rasul dari Para Rasul”.
Ia memberikan seluruh kekayaannya bagi pelayanan Yesus Kristus yang menjadi pusat hidupnya. Pengabdian yang sungguh mendalam. Maria Magdalena diutus untuk membangun iman para murid lainnya. Maria Magdalena adalah pewarta Injil yang pertama.
Pesan hari ini
Maria Magdalena adalah “Rasul dari Para Rasul”, pewarta injil pertama yang membangun iman para murid-Nya.
Totalitas pelayanan Maria Magdalena hingga akhir perlu diteladani.
“Dedikasi bukanlah apa yang orang lain harapkan darimu, itu adalah apa yang dapat kamu berikan kepada orang lain.”
