Home BERITA Panggilan Seorang Katolik: Sebagai Nabi, Imam dan Raja

Panggilan Seorang Katolik: Sebagai Nabi, Imam dan Raja

0
Panggilan seorang katolik sebagai nabi, imam dan raja

Bacaan 1: Yer 1:17-19

Injil: Mrk 6:17-29

Saat seseorang dibaptis menjadi katolik maka dalam dirinya melekat tugas pengutusan dari-Nya. Meneladani dan melanjutkan pengutusan yang dijalankan oleh Tuhan Yesus.

Ada tiga pengutusan utama bagi seorang katolik, yaitu sebagai imam, nabi dan raja.

Menjadi imam bukan hanya mereka yang tertahbis saja, namun seorang katolik dipanggil untuk menguduskan setiap orang yang dijumpai dalam berbagai aspek kehidupannya.

Sebagai nabi, setiap umat katolik memiliki tugas mewartakan Sabda Allah. Dan sebagai raja, umat diutus menjadi pemimpin, baik bagi dirinya maupun orang disekitarnya termasuk keluarga dengan tujuan membawa kepada kekudusan.

Tugas itu tentu tidak mudah sebab akan selalu mendapat tentangan dari lingkungan sekitarnya. Ada penolakan bahkan cemooh, namun Yesus telah memberi teladan agar tetap teguh dalam menjalankan tugas pengutusan itu.

Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang diutus Allah mempersiapkan kehadiran Tuhan Yesus ke dunia telah merasakan penderitaan itu. Ia harus menerima hukuman dipenggal kepalanya karena menegur kesalahan Raja Herodes, ketika ia merebut istri saudaranya sendiri Filipus, yaitu Herodias.

“Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!”

Yohanes ingin menjaga kekudusan raja, namun ia ditolak dan dibunuh.

Demikian juga Yeremia yang dipanggil menjadi nabi saat masih berumur dua puluhan (sangat muda). Yeremia diutus Allah sebagai nabi untuk menyuarakan Sabda-Nya, memperingatkan bangsanya. Tentu itu sebuah tugas berat.

Suaranya akan menentukan jatuh bangunnya bangsa-bangsa, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri itu.

Yeremia sebetulnya mengelak tugas pengutusan sebagai nabi, karena sebagai anak muda merasa tak pandai bicara.

Namun Tuhan tahu kelemahan itu dan berjanji untuk selalu menyertainya.

“Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,…”

Panggilan pengutusan sebagai nabi, imam dan raja tentu tidak mudah dan penuh resiko namun tidak boleh ditolak. Allah sendiri telah berjanji senantiasa menyertai dalam setiap langkahmu.

Pesan hari ini

Sebagai manusia, seseorang punya keterbatasan. Namun bukan menjadi alasan menolak tugas pengutusanmu sebagai nabi, imam dan raja bagi orang-orang disekitarmu.

Takut adalah wajar namun jangan sampai kehilangan harapan, sebab Tuhan senantiasa menyertaimu.

“Jangan pernah putus asa meski beribu gagal, ingatlah bahwa Tuhan selalu ada bersamamu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version