Home BERITA Pangrukti Laya dan Pangrukti Lara dalam Pemikiran PangLingSah (2)

Pangrukti Laya dan Pangrukti Lara dalam Pemikiran PangLingSah (2)

0

DALAM talk-show itu akhirnya mengerucut pada kesimpulan bagaimana micro insurance dalam pelayanan pangrukti laya maupun pangrukti lara itu perlu dikemas secara profesional demi melayani umat yang “kelas tiga” justru karena Gereja Katolik dan jajarannya amat menghargai martabat manusia. Maka, seperti apa pun kondisi manusia, justru karena ia adalah manusia harus diperlakukan secara manusiawi termasuk kalau ia sakit ataupun kalau ia meninggal.

Utamanya yang “kelas tiga” karena mereka memerlukan uluran tangan kasih dari saudara-saudaranya dan itu bisa terjadi bila ada spirit solidaritas. Payung itulah yang mestinya memayungi kita semua manakala terlibat dalam kerasulan micro insurance dalam pangrukti laya maupun pangrukti lara.

Demikian simpul Widhiarta yang memang piawai dalam memandu talk-show.

Sungguh 148 hadirin (padahal semula sekali dibatasi 125, lalu jebol menjadi 130-an, eh pada realitasnya menjadi segitu) benar-benar patut bersyukur atas nikmat dan limpah berkah Allah dalam acara ode keluarga, ekaristi, talk-show, maupun ramah tamah yang juga ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun untuk Mgr. Suharyo yang berultah pada 9 Juli lalu, dan Parna Iswara yang berultah pada 15 Juli lalu.

Terima kasih untuk tuan rumah Parna Iswara-nyonya dan sekalian anak-anak  yang telah menerima kami hingga kami berkelimpahan susu dan madu walau kami telah hadir melampaui kuota panitia. Namun lagi-lagi roti yang terberkati dan terpecah itu tak akan pernah kurang untuk seluruh hadirin.

Matur nuwun untuk duo kribonya Surya Pujawiyata yang telah ikut memberi warna tersendiri dengan lagu-lagu Beatle-nya. Terima kasih untuk Naomi dengan suara emasnya, Terima kasih untuk Paduan Suara Theresia Avila dengan suara surgawinya.

Terima kasih untuk Purwaka yang telah menghadirkan Kelompok Koor dan Romo Lintas. Terima kasih untuk Surya dengan saksophonenya yg selalu mendayu-dayukan nurani hadirin.

Terima kasih untuk Suryoto dan Kasyanto yang terus mengawal pelaksanaan acara PaLingSah ini. 

Terima kasih kepada Widhiarta, Wiyono, Margana, Wiryawan yang telah mencerahi kami semua dengan gagasan manusiawi dan spiritualnya melalui pemikiran micro insurance dalam pangrukti laya dan pangrukti lara, juga mas dan mbak yang tak mungkin kami sebutkan satu per satu. 

Pokoknya, Anda semua adalah luar biasa, adalah rahmat yang istimewa yang dianugerahkan Tuhan kepada kami.  Sungguh nuansa spiritual itu telah merasuki hadirin. 

Yuk, kita hadiri lagi acara Temu PaLingSah pada beberapa bulan ke depan, kalau tidak salah di rumah Mas Kaduhu ya? Agar kita selalu berbalut berkah rahmat Tuhan, kini dan selamanya. (Selesai)

Artikel terkait: Kentalnya Nuansa Spiritual PaLingSah bersama Mgr. Ignatius Suharyo (1)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version