Sekitar 2.000 umat memadati gereja Katolik di Jl YAM Sabran itu. Mgr Agustinus–yang sebelumnya merupakan Uskup Keuskupan Sintang–yang baru menduduki tahta di Keuskupan Agung Pontianak di tahun kedua, berkenan mempersembahkan misa di paroki tersebut didampingi Pastor Paroki Gregorius Sabinus CP dan Damianus Juin CP.
Ketua Dewan Pastoral Paroki St Hironimus, Daud Dagel, mengatakan, ini peristiwa yang sangat istimewa. Sebab, selama 15 tahun paroki ini berdiri, baru kali inilah diselenggarakan Misa Agung Malam Natal yang dipimpin oleh Uskup Agung.
“Terima kasih kepada Bapa Uskup Agung, Mgr Agustinus, karena telah bersedia bergembira bersama kami dalam suasana natal. Ini pengalaman yang sangat mengesankan kami,” ujar Daud.
Untuk kali pertama pula, diadakan arak-arakan Bayi Yesus yang dibawakan oleh seorang umat yang memerankan Maria dan seorang lagi memerankan Yosef, suami Maria. Uskup Agustinus kemudian menerima Bayi Yesus itu dan menaruhnya dalam palungan di Gua Natal, sebelum Misa Agung dimulai.
Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus mengatakan, pesan natal pada tahun ini ditekankan pada semangat saling berbagi damai antar sesama manusia. Uskup menyoroti maraknya fenomena kekerasan yang bermunculan di tengah masyarakat, sehingga dia menyerukan agar umat Katolik ambil bagian sebagai duta perdamaian.
“Jangan seperti Raja Herodes yang menyambut kelahiran Yesus justru dengan pedang. Kita semua harus menyebarkan semangat perdamaian, menentang kekerasan,” kata Uskup Agustinus dalam kotbahnya.
Uskup juga menyoroti kecenderungan manusia yang lebih mementingkan diri sendiri, dan tidak peduli kepada penderitaan sesama. Dalam semangat Natal, Uskup menyerukan agar Umat Katolik menjadi lebih peka kepada penderitaan sesama dan menolong mereka sesuai kemampuan.
“Banyak pesan-pesan simbolik dari peristiwa Natal yang bisa kita petik untuk kebaikan kehidupan dengan sesama, siapapun mereka tanpa membedakan latar belakangnya. Di antaranya, kita harus mau berkorban dan berbagi. Janganlah kita melakukan suatu hal yang justru membuat sesama kita menderita,” pesan Uskup Agustinus.
Mengulas Injil yang mengisahkan Tiga Raja dari Timur yang datang untuk menyembah Bayi Yesus, Uskup Agustinus menekankan, ketiga Raja itu melambangkan kekuasaan, kemakmuran, dan kecerdasan. Hendaknya, kekuasaan, kemakmuran, dan kecerdasan, dipergunakan untuk kebaikan bagi sesama.
“Tiga Raja dari Timur memberikan pesan kepada kita agar berbagi dengan orang lain apa yang kita miliki, baik itu kekuasaan, kemakmuran, maupun intelektual. Jadilah duta-duta perdamaian bagi sesama kita, siapapun mereka,” tegas Uskup Agustinus.
Uskup Agustinus menyelenggarakan open house Natal di Wisma Keuskupan Agung Pontianak pada 26 Desember. Uskup mempersilakan siapa saja yang berkenan datang untuk berbagi sukacita Natal meskipun dalam suasana yang sederhana.