DALAM sebuah telegram kepada Uskup Petrópolis di Brasil, di mana sejumlah orang dipastikan tewas karena bencana banjir dan tanah longsor, Paus Fransiskus menyampaikan belasungkawa. Paus juga berdoa untuk ketenangan jiwa-jiwa.
Ini disampaikan saat Uskup Petrópolis dan Caritas Brasil meluncurkan seruan solidaritas.
Pemerintah Negara Bagian Rio de Janeiro telah mengkonfirmasi, setidaknya jumlah korban tewas ada sebanyak 117 orang. Mereka menjadi korban karena bencana banjir dan tanah longsor yang menyapu permukiman dan mobil di kota Petropolis.
Korban yang masih selamat terus menggali untuk menemukan korban selamat. Hingga kini, jumlah orang yang masih terjebak di dalam lumpur tidak jelas.
Polisi memperkirakan setidaknya ada 116 orang dinyatakan telah hilang.
Ungkapan empati dari Vatikan
Dalam sebuah telegram yang ditujukan kepada Uskup Kota Gregório Paixão Neto, Paus Fransiskus mengatakan dirinya merasa dekat dengan keluarga para korban. Beliau juga ikur dalam kesedihan semua orang yang telah kehilangan anggota keluarga, kehilangan rumah dan harta benda mereka.
Menulis atas nama Paus, Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengatakan Bapa Suci menulis demikian.
“Memohon kepada Tuhan, Bapa belas kasihan, untuk istirahat abadi bagi orang-orang yang meninggal, penghiburan bagi para korban yang dia harapkan pemulihan yang cepat dan ketenangan serta penghiburan umat Kristiani, harapan bagi semua orang yang terkena cobaan yang menyakitkan ini.:
Paus juga mengirim berkat apostoliknya kepada mereka yang menderita.
Kota Petropolis dilanda banjir dan tanah longsor hari Selasa (15/2). Insiden bencana alam ini dipicu oleh badai yang digambarkan sebagai “yang paling intens dalam beberapa dekade”.
Rekaman video menunjukkan bus tenggelam ke sungai yang tiba-tiba saja meluap, ketika para penumpangnya tengah berusaha ingin memanjat keluar dari jendela mencari selamat.
Beberapa orang terlihat langsung disapu dan hilang di aliran sungai yang deras.
Kota pegunungan telah menjadi tempat perlindungan bagi penduduk lokal yang melarikan diri dari panasnya musim panas dan bagi wisatawan.
Polisi Rio mengatakan sekitar 200 petugas telah mengunjungi pos pemeriksaan dan tempat penampungan untuk mengidentifikasi mereka yang masih hidup.
Imbauan untuk solidaritas
Sementara itu dan melalui Caritas, Keuskupan Agung Rio de Janeiro telah meluncurkan kampanye “SOS Petrópolis”, meminta sumbangan untuk keluarga yang terkena dampak hujan.
Keuskupan Petrópolis dan paroki kota telah membuka pintu mereka untuk membantu para korban.
Dalam sebuah pesan video, Uskup Gregório Paixão Neto minta agar para imam dan umat menerima orang-orang yang rumahnya telah hancur atau dirusak karena dampak tanah longsor.
“Momen ini adalah salah satu solidaritas. Kami dari Gereja Katolik sangat bersatu dan dalam solidaritas dengan semua keluarga,” katanya.
Uskup juga mengundang umat beriman untuk menyambut kerabat, teman dan mereka yang putus asa, mencari tempat tinggal.
“Saya sendiri sudah memiliki keluarga yang tinggal di rumah saya,” tambahnya.
PS: Artikel ini aslinya ditulis oleh Linda Bordoni (Vatican News – 18/2/2022)